Mohon tunggu...
mauleni
mauleni Mohon Tunggu... mahasiswa

coffee and music is my life

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Stilistika: Jembatan Bahasa, Rasa, dan Makna

23 September 2025   23:54 Diperbarui: 23 September 2025   23:54 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stilistika, atau dalam khazanah internasional disebut stylistics, merupakan cabang ilmu yang menyingkap keindahan bahasa dengan kaca pembesar ilmiah. Ia lahir dari rahim linguistik, namun tumbuh besar di taman sastra. Jika linguistik mengurai bahasa sebagai sistem tanda yang berpola, maka stilistika menelisik bagaimana tanda itu diramu, dipilih, dan dipoles hingga mampu memikat rasa, menggugah jiwa, bahkan mengubah cara pandang pembaca. Dengan kata lain, stilistika adalah seni sekaligus ilmu yang mempelajari gaya berbahasa---bagaimana kata, frasa, dan kalimat menjelma menjadi nada, warna, serta irama dalam karya tulis, khususnya karya sastra.

1. Pengertian Stilistika

Stilistika (stylistics) adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari gaya bahasa (style) dalam karya tulis maupun lisan. Dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), stilistika dipahami sebagai kajian yang menyoroti pemakaian bahasa secara estetik, kreatif, dan khas, terutama pada karya sastra. Gaya bahasa bukan sekadar pemilihan kata, melainkan juga mencakup cara pengungkapan, struktur kalimat, majas, diksi, ritme, serta nuansa emosional yang ditimbulkan. Dengan kata lain, stilistika berusaha memahami bagaimana bahasa digunakan secara artistik untuk menimbulkan efek tertentu pada pembaca atau pendengar.

2. Ruang Lingkup Kajian Stilistika

Ruang lingkup stilistika cukup luas karena mencakup berbagai aspek kebahasaan yang muncul dalam karya sastra maupun non-sastra. Beberapa hal yang dikaji dalam stilistika antara lain:

Diksi (pilihan kata): bagaimana penulis memilih kata yang sederhana, puitis, formal, atau emotif.

Majas dan gaya bahasa: seperti metafora, personifikasi, hiperbola, dan ironi, yang memberi nilai keindahan atau penekanan makna.

Struktur kalimat: meliputi panjang-pendek kalimat, bentuk aktif-pasif, susunan sintaksis, serta pola repetisi.

Bunyi bahasa: seperti aliterasi, asonansi, rima, ritme, dan musikalitas bahasa, terutama dalam puisi.

Citraan (imagery): penggambaran sensorik melalui bahasa untuk membangkitkan imajinasi pembaca.

Kohesi dan koherensi: hubungan antarkalimat dan antarparagraf yang menunjukkan keteraturan gaya.

Dengan demikian, stilistika tidak hanya menganalisis bentuk bahasa secara teknis, tetapi juga efek estetik dan psikologis yang ditimbulkan pada pembaca.

3. Hubungan antara Stilistika dengan Linguistika dan Sastra

Stilistika memiliki kedudukan yang unik karena berada di antara dua bidang: linguistika (ilmu bahasa) dan sastra.

Hubungan dengan linguistika: stilistika menggunakan teori dan metode linguistik untuk menganalisis unsur-unsur bahasa. Artinya, ia berangkat dari pendekatan ilmiah terhadap fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik, kemudian melihat bagaimana aspek itu dipakai secara khas dalam teks tertentu.

Hubungan dengan sastra: stilistika tidak hanya mengurai struktur bahasa, tetapi juga memahami fungsi estetik dan makna dalam karya sastra. Analisis stilistika membantu mengungkap ciri khas pengarang, corak estetik suatu zaman, serta efek artistik yang lahir dari pilihan bahasa.

Dengan demikian, stilistika berperan sebagai jembatan yang menghubungkan pendekatan linguistik yang objektif dengan pendekatan sastra yang estetik. Ia menjadikan bahasa bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga media seni yang sarat makna dan keindahan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun