Kalau dengar kata "saham", banyak yang langsung mikir itu dunia rumit buat orang kantoran atau yang udah punya duit banyak. Padahal, sekarang siapa aja bisa mulai investasi saham, bahkan dengan modal kecil. Tapi gimana caranya buat pemula yang bener-bener buta sama sekali? Yuk, kita bahas pelan-pelan. Â
Pertama-tama, saham itu pada dasarnya bukti kepemilikan kecil di sebuah perusahaan. Jadi waktu kita beli saham suatu perusahaan, kita punya sedikit bagian dari perusahaan tersebut. Kalau perusahaan untung, kita bisa dapet bagian keuntungan yang disebut dividen. Kalau harga sahamnya naik, kita juga bisa jual lebih mahal. Â
Buat yang baru mau mulai, langkah pertama adalah buka rekening saham. Caranya gampang kok sekarang. Bisa lewat aplikasi sekuritas yang banyak tersedia di Play Store atau App Store. Prosesnya mirip kayak bikin rekening bank biasa, tinggal upload KTP, isi data, dan verifikasi. Beberapa aplikasi bahkan bisa bikin rekening saham online full tanpa perlu ke kantor. Â
Setelah punya rekening saham, baru deh kita bisa mulai beli saham. Tapi jangan asal beli! Sebelum itu, ada baiknya kita belajar dulu dasar-dasar analisis saham. Ada dua jenis analisis yang umum: analisis fundamental (ngeliat kesehatan perusahaan) dan analisis teknikal (ngeliat pergerakan harga). Buat pemula, fokus ke analisis fundamental dulu lebih aman. Â
Nah, gimana cara belajar analisis fundamental? Bisa mulai dari laporan keuangan perusahaan yang mau kita beli sahamnya. Cek apakah perusahaan itu untung terus, punya utang banyak atau nggak, dan prospek bisnisnya kedepan gimana. Kalau bingung baca laporan keuangan, sekarang banyak kok tutorialnya di YouTube atau artikel online. Â
Untuk awal-awal, lebih baik pilih saham perusahaan besar yang sudah terbukti bagus, biasa disebut saham blue chip. Saham jenis ini lebih stabil harganya dibanding saham gorengan yang naik turunnya gila-gilaan. Memang potensi untung besar lebih kecil, tapi risikonya juga lebih terkendali buat pemula. Â
Satu tips penting: jangan langsung masukin semua modal sekaligus. Lebih baik cicil beli sedikit-sedikit sambil terus belajar. Misalnya bulan ini beli saham A 10 lembar, bulan depan beli lagi sambil pantau perkembangannya. Dengan begitu kita bisa belajar sambil praktik tanpa risiko terlalu besar. Â
Jangan lupa juga atur ekspektasi. Investasi saham itu bukan cara cepat kaya. Butuh waktu dan kesabaran. Kadang harga saham bisa turun, dan itu wajar. Yang penting kita investasi di perusahaan bagus dan punya strategi jangka panjang. Â
Terakhir, selalu update pengetahuan. Dunia saham terus berkembang, jadi kita harus terus belajar. Ikut komunitas investor, baca berita ekonomi, atau ikut seminar online bisa bikin kita makin paham. Â
Jadi gitu kira-kira langkah-langkah awal buat mulai investasi saham. Memang awalnya terlihat ribet, tapi kalau udah mulai dan konsisten belajar, lama-lama bakal ngerti sendiri polanya. Yang penting berani mulai dari sekarang, dan ingat: semua investor sukses juga pernah jadi pemula seperti kita!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI