Mohon tunggu...
maulana prasetya
maulana prasetya Mohon Tunggu... UIN Walisongo Semarang

Maulana Prasetya NIM 20008046036

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Hafalan Alquran dalam Belajar Matematika

18 Juni 2022   15:55 Diperbarui: 18 Juni 2022   16:01 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengaruh Hafalan Alquran Dalam Belajar Matematika

Oleh : Maulana Prasetya

Apa itu Alquran? Alquran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat Jibril. Alquran berisikan tentang hukum-hukum Islam, pedoman hidup umat Islam, pengetahuan dunia dan akhirat, dan juga cerita-cerita kaum terdahulu maupun yang akan datang. Alquran sendiri sudah ada sejak abad ke-15 Masehi. Periwayatan Alquran dilakukan secara mutawattir. Membaca dan menghafal Alquran merupakan ibadah dan mendapatkan pahala.

Selain berisi hukum-hukum Alquran juga berisi perintah dan larangan yang harus dilakukan oleh umat Islam oleh karenanya Nabi Muhammad SAW menganjurkan dan memerintahkan kepada para sahabat dan pengikutnya untuk menghafal ayat-ayat Alquran setiap kali diturunkannya serta memerintahkan oleh para ahli untuk menulisnya. Dengan cara penghafalan dan penulisan itulah  Alquran dapat terjaga keasliannya hingga saat ini. Dalam Alquran surat Al-Hijr ayat 9 : “sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Alquran, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya” dalam surat itu juga dijelaskan bahwa Allah sendiri yang menjaga kesucian Alquran melalui para hafidz.

Untuk mejaga hafalan Alquran para hafidz harus mengerti unsur pokok yang terkandung didalamnya. Ada tiga unsur pokok penting yang harus diperhatikan dalam menghafalkan Alquran. Ketiga unsur penting itu adalah sebagai berikut: 1. Menghayati isi bacaan dengan benar sehingga bentuk-bentuk visual dapat diingat meskipun tanpa melihat kitab, 2. Membaca ayat-ayat Alquran dengan rutin setiap harinya, 3. Mengingat ayat-ayat terdahulu yang sudah dihafalkan.

Adapun metode yang digunakan dalam menghafalkan Alquran. Metode yang digunakan adalah merefleksi (memperhatikan dengan seksama baik dari segi penulisan, tanda bacaan, dan syakalnya), mengulang (membaca secara berulang dan atau mengulang-ulang apa yang diucapkan oleh pengajar), meresitasi (mengulang secara individual guna menunjukkan capaian belajar tetang apa yang telah dipelajari), dan juga retensi (ingatan yang dimiliki tentang apa saja yang telah dipelajari yang bersifat pribadi).

.Matematika merupakan salah bagian studi yang paling penting dalam pendidikan. Matematika digunakan untuk menyelesaikan permasalahan- permasalahan dalam kehidupan. Melalui pendidikan matematika dapat menjadikan manusia berfikir secara logis, cermat, teliti, kritis, imajinatif dan juga kreatif. Pembelajaran matematika meupakan proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan  terencanan sehingga para siswa memperoleh kompetensi dasar tentang matematika.

Lantas apa hubungan antara pembelajaran matematika dengan hafalan Alquran? Hubungan antara pembelajaran matematika dengan penghafalan Alquran adalah dalam metode yang digunakan berfokus kepada pola pikir sistematis, cermat, teliti, seksama, dan berulang. Penghafalan Alquran menunjang kemampuan berfikir siswa dalam belajar matematika. Menurut riset yang dilakukan oleh Dr. Sahih Ibrahim Ashani, dosen dari Universitas  Imam Muhammad Ibn Saud di Riyadh. Dalam penelitiannya beliau memaparkan dua kelompok mahasiswa-mahasiswi dari Universitas Malik Abdul Aziz di Jeddah. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan  bahwa terdapat korelasi positif terkait kualitas hafalan Alquran, tingkat kemampuan psikologi dan mental. Semakin banyak hafalan yang dimiliki siswa maka semakin baik kemampuan psikologi dan mental, dan jika memiliki hafalan yang sedikit maka mimiliki tingkat kemampuan psikologi dan mental yang rendah.

Selain itu beberapa penelitian membuktikan adanya hubungan antara pengaruh hafalan Alquran dengan pembelajaran matematika. Penelitian itu antara lain skripsi Muhammad Fhadlan Ma’alif yang berjudul “Pengaruh Hafalan Alquran Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tanjung Jabung Barat”, skripsi Itqonus Sidqiyah dengan judul “Pengaruh Tradisi Menghafal Alquran Terhadap Hasil Belajar Matematika di MI Nurul Quran Krasan Probolinggo”, dan juga skripsi Umi Latifaturrohmah dengan judul “Korelasi Kemampuan Tahfidz Alquran dengan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Alquran Hadist MI Al Ma’arif Karangsari Tanggamus Tahun Ajaran 2018/2019”. Dari ketiga skripsi di atas menghasilkan adanya hubungan positif terhadap Alquran dengan hasil peserta didik.

Dalam skripsi Muhammad Fhadlan Ma’alif yang berjudul “Pengaruh Hafalan Alquran Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tanjung Jabung Barat”. Dalam skripsinya didapat hasil sebagai berikut: 1. Hasil belajar matematika siswa pada  peserta didik kelas XI MAN 1 Tanjab Barat yang tidak mencapai target hafalan yang ditentukan mempunyai nilai sebesar 64,44; 2. Hasil belajar matematika pada peserta didik kelas XI MAN 1 Tanjab Barat yang mencapai target hafalan yang ditentukan mempunyai nilai sebesar 77,5; 3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar matematika siswa yang mencapai target hafalan Alquran dengan siswa yang tidak mencapai target hafalan Alquran; 4. Terdapat ukuran efek pengaruh hafalan hafalan Alquran terhadap capai belajar matematika siswa di MAN 1 Tanjab Barat. Dalam hasil diatas dapat disimpulkan bahwa hafalan Alquran sangat berpengaruh terhadap indeks belajar siswa. Dengan adanya hafalan Alquran mendorong para siswa mendapatkan hasil yang kebih tinggi.

Integrasi sains (matematika) dan agama (islam) bertujuan untuk menyeimbagkan intelektual dan spiritual. Selain untuk menyelaraskan intelektual dan spiritual integrasi sains digunakan untuk melatih cara berfikir dan bernalar, mengembangkan aktifitas kratif yang melibatkan imajinasi, inovasi dan intuisi, mengembakan kemampuan pemecahan masalah serta mengembangkan kemampuan dalam penyampain informasi atau mengemukakan gagasan komunikasi melalui pembicaraan lisan, catatan, tulisan dan juga diagram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun