Mohon tunggu...
Maulana Lazuardi
Maulana Lazuardi Mohon Tunggu... Lainnya - BISMILLAH

Mahasiswa Universits Sultan Agung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Sastra di SMP Negeri 24 Halmahera Tengah pada Kurikulum Merdeka

2 Januari 2023   21:14 Diperbarui: 2 Januari 2023   21:16 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran bahasa indonesia tak jauh dari kata sastra yang sudah pasti berkaitan dengan puisi. Pembelajaran sastra merupakan sebuah aspek yang harus dipahami bagi peserta didik. Pengajaran sastra pada dasarnya memiliki peranan dalam peningkatan pemahaman siswa. Apabila karya-karya sastra tidak memiliki manfaat, dalam menafsirkan masalah-masalah dalam dunia nyata, maka karya sastra tidak akan bernilai bagi pembacanya.

Pada dasarnya pengajaran sastra mempunyai relevansi dengan masalah-masalah dunia nyata, maka dapat dipandang pengajaran sastra menduduki tempat yang yang selayaknya. Jika pengajaran sastra dilakukan secara tepat maka pengajaran sastra dapat memberikan sumbangan yang besar untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang cukup sulit untuk dipecahkan di dalam masyarakat. Melalui hal tersebut, sastra memberikan pengaruh terhadap pembacanya. Sastra membentuk pola pikiran dan respon pembaca terhadap apa yang dibacanya dengaan aktivitas kesehariaanya yang saling berkaitan.

            Kurikulum merdeka saat ini sudah diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia, yang dimana kurikulum tersebut menekankan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik dan guru sebagai tenaga pendidik tetap mengamati apabila terjadi ketidak pahaman terhadap materi. Menurut narasumber wawancara Ibu Sri Rahayu yang saat ini menjadi guru di SMP N 24 Halmahera Tengah, beliau mengatakan bahwa kurikulum merdeka baik untuk peserta didik tapi ada beberapa permasalahan mengenai materi yang terkikis akibat kurikulum tersebut terfokus kepada siswa sehingga guru terkadang hanya menjelaskan beberapa materi saja. Ibu Sri Rahayu sebagai guru kelas 10 pada semua mata pelajaran, salah satu mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia juga mencakup beberapa materi yang salah satunya yaitu sastra puisi. Ibu Sri Rahayu selelalu memberikan materi mengenai puisi yang mengharuskan beliau memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana cara pembacaan puisi yang telah ditentukan, tak luput dari mendemonstrasikan pembecaan beliau juga memberikan media pembelajaran berupa gambar untuk diekspresikan menjadi sebuah puisi dari setiap peserta didik. Terlepas dari materi dan media yang diberikan oleh Ibu Sri Rahayu, beliau tidak bisa dengan mudah menginstruksikan kepada siswa untuk belajar melalui internet karena terhambatnya sinyal menjadi kendala utama pembelajaran melalui internet. Dari munculnya  masalah tentang akses internet tidak menjadikan beliau hilang akal untuk tetap memberikan pembajaran yang menarik, ibu Sri Rahayu memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan pembelajaran di luar kelas agar siswa bisa mengekspresikan dan menemukan sebuah ide yang berkaitan dengan pembelajaran puisi.

            Pembelajaran yang narasumber terapkan selama mengajar yaitu sistem pembelajaran diferensiasi, akan tetapi beliau mengeluhkan mengenai pemahaman dari peserta didik yang dikarenakan kurangnya fasilitas berupa buku atau alat penunjang pembelajaran lainnya. Blended Learning menjadi salah satu metode pilihan ibu Sri Rahayu saat mengajar apabila beliau ada kesibukan yang mengharuskan beliau pulang ke kampong halamannya, dengan metode itu beliau hanya memberikan tugas untuk siswanya melalui teman tenaga pendidik lain. Kurangnya fasilitas penunjang pembelajaran tidak menyurutkan semangat siswa SMP N 24 Halmahera Tengah untuk tetap belajar, mereka tetap belajar dengan materi dan buku apa adanya hingga terkadang ibu Sri Rahayu membawakan buku apabila beliau pulang dari kampung halamannya. Bentuk rasa kasih sayang beliau yang diberikan pada siswa nya tidak mengira, apapun dilakukan demi siswa nya. Terlepas dari  metode tadi, narasumber memberikan beberapa cara untuk peserta didik unggul dalam pembelajaran sastra khususnya puisi, beliau menerapkan pembelajaran kontekstual yang menggunakan media audio visual kemudian dipraktekkan secara langsung oleh siswa dan beliau hanya mengamati serta memberikan evaluasi mengenai praktek yang telah dilakukan oleh siswanya.

           

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun