Mohon tunggu...
Mk25production
Mk25production Mohon Tunggu... Freelancer - Influencer

create yourself

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Aku Penderita Bipolar dan Aku Bangga dengan Predikatku sebagai Penyitas Bipolar

28 November 2023   19:24 Diperbarui: 28 November 2023   19:37 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Pinterest/creativemarket.com

Ada seorang anak Laki-laki yang setiap harinya mencoba untuk kuat, tapi pada hari itu dia menangis tanpa mengeluarkan suara, dia duduk di pojok kamarnya, dia selalu merasa capek secara fisik maupun mentalnya satu orang pun bahkan tidak ada yang peduli. ia memukul kepalanya, lalu ia cuma bisa menangis dan memendam, padahal dia selalu menguatkan orang lain tetapi dia selalu gagal untuk dirinya sendiri.

Hallo Nama saya Khafid, seorang Pria berusia 20 tahun dari Indonesia. Saya adalah seorang penderita bipolar.Saya didiagnosis bipolar pada usia 13 tahun. Sebelum didiagnosis, saya mengalami berbagai gejala yang menghambat kehidupan saya. Saya sering mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem, dari gembira yang berlebihan, delusi halusinasi,hingga depresi yang mendalam. Saya juga sering mengalami gangguan tidur, mudah marah, dan sulit berkonsentrasi.

Sumber gambar: Pinterest/Mehtab Halil
Sumber gambar: Pinterest/Mehtab Halil

Gejala-gejala ini membuat saya kesulitan untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Saya sering merasa putus asa dan ingin menyerah.Namun, saya tidak menyerah. Saya bertekad untuk mencari bantuan dan menjalani hidup yang lebih baik.Saya mulai menjalani terapi dan pengobatan. Terapi membantu saya untuk memahami kondisi saya dan mengembangkan keterampilan untuk mengelola gejala saya. 

Pengobatan membantu untuk menstabilkan suasana hati saya.Setelah menjalani terapi dan pengobatan selama beberapa tahun, saya mulai merasa lebih baik. Saya dapat mengendalikan gejala saya dan menjalani kehidupan yang lebih normal.Saya bangga menjadi seorang penderita bipolar. Saya telah belajar untuk menerima kondisi saya dan hidup dengan penuh semangat. 

Saya percaya bahwa saya dapat mencapai apa pun yang saya inginkan, terlepas dari kondisi saya.Bipolar Bukan Karena Masa Lalu Faktor Genetika Namun Traumatis Lingkungan yang memupuk hingga tumbuh menjadi Bipolar,saya bisa nyalahin siapa atas hal ini? Tidak ada, mungkin kalau saya selalu bilang mungkin ini tuhan yang titipkan ke saya,saya selalu bicara kepada diri saya itu bukan sebuah kutukan tapi sebuah anugerah buat saya,saya bisa melakukan banyak hal dengan predikat saya bipolar,orang yang normal belum tentu.

Aku sangat ingin hidup normal, hidup tanpa minum obat-obatan dari psikiater. Pengen punya mental yang sehat. Pengen secepatnya sembuh dari penyakit mental ini, walau aku tau bahwa "bipolar" adalah penyakit mental seumur hidup:) Ini sangat buruk. Aku terlalu takut untuk melangkah ke depan. Karena, setiap saat aku selalu berusaha melawan diriku yang selalu ingin menyerah,aku setiap dua Minggu Berobat Ke Psikiater,aku selalu mencurahkan isi hati Tentang trauma,masalalu,masalahku,dan pikiranku kepada dokter psikiaterku.dokter psikiater ku selalu berkata: kamu kuat banget, terima kasih udah berjuang untuk bertahan hidup iya.yang aku rasakan di saat bipolarku kambuh yaitu merasa tidak berguna,sedih berlebihan,selalu ingin menangis,merasa lelah,membenci semua orang,tak ingin bertemu dengan siapapun, gemetaran,panik,gelisah,merasa kecewa, mendengar bisikan gak jelas,merasa bersalah dan jikalau bipolarku tak bisa ku kontrol aku bisa menyakiti diriku sendiri. 

Untuk mengatasi itu terjadi aku meluapkan emosional ku melalui hobyku yaitu karya tulisan artikelku,gambar,membuat konten,membaca artikel, Mendengarkan podcast ,dan Minum Obat Dari Psikiater Secara Rutin Membantu Proses Pengendalian Diriku Lebih Ringan.

Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 

Aku Memiliki Teman Yang Sama-sama Memiliki Gangguan Kejiwaan Dia Menderita Skizofrenia Paranoid Inilah Percakapanku Saat Berdebat dengan dia tentang kondisiku dengan temanku saat aku belum mengetahui Dia Menderita Skizofrenia Paranoid:

"Gue bipolar, Ha. Lo nggak akan pernah ngerti rasanya jadi gue!", bentak Khafid kepada doha.

Doha menghela nafas panjang, mengalihkan pandangan ke arah hamparan langit biru yang terasa menenangkan di atas kekacauan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun