Mohon tunggu...
Maudina Inayah
Maudina Inayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Tama Jagakarsa

Mahasiswa studi independen MSIB Batch 3

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sang Time Travellers

21 September 2022   09:46 Diperbarui: 21 September 2022   09:59 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bianca gadis remaja anak 1 SMA yang tertarik dengan hal berbau time travellers. 

"Biaaa", teriak laras memanggil bianca yang biasa dipanggil bia, "Apa" Jawab bia sambil membaca buku tentang time travellers, "sumpah ya bi kamu tuh, ga bisa ya sehari aja ga baca buku tentang time travellers keknya ga bisa ya? Kamu bahkan lagi makan bisanya tetap sambil baca buku", ujar laras mengheran dan juga kesal kepada sahabat nya yang terlalu terobsesi dengan hal yang berbau time travellers.

"kamu kan tau aku tuh ingin sekali merasakan yang namanya menjelajah waktu, makanya aku selalu membaca buku yang terkait dengan time travellers", balas bia sambil menjelaskan keinginan nya itu, "aduh bia itu hanya mitos dan fiksi belaka yang keberadaan nya saja masih belum diketahui, jadi udah yuk lupain keinginan kamu itu", Jawab laras mempertegas keinginan bia yang tidak akan pernah terwujud. 

Bia terdiam sejenak seakan tertampar oleh kenyataan, bahwa benar apa yang dikatakan oleh sahabat nya itu, impiannya tidak akan pernah bisa terwujud karena belum ada orang yang benar-benar melakukan menjelajah waktu.

Hari terus berganti dan bia perlahan mulai merelakan impiannya untuk menjadi penjelajah waktu, namun siapa sangka bia bertemu dengan seorang pria yang sangat misterius memakai jubah terkapar pingsan di kebun bunga miliknya, disamping itu barang barang pria itu terlihat sangat sudah ketinggalan jaman seperti barang dari abad pertengahan. 

Bia akhirnya memutuskan untuk merawat pria itu setidaknya sampai ia siuman, bia juga sebenarnya sangat penasaran dan bertanya tanya mungkinkah dia seorang time travellers? Karena semua yang ada di pria misterius itu seperti seorang penjelajah waktu persis apa yang dikatakan di buku.

Tapi ia menangkis dan langsung menyadarkan dirinya bahwa hal itu tidak mungkin. Dua hari telah berlalu pria itu mulai tersadar dari pingsannya, bia yang melihat langsung terkaget dan tidak menyangka bahwa pria ini sangatlah tampan, bia sebelumnya sudah tau bahwa pria misterius ini tampan tetapi ia tidak menyangka bahwa pria ini sangat lah tampan sekaligus cantik. 

Bia mencoba mengajak bicara pria itu dengan segala bahasa tetapi tetap saja pria itu tidak berbicara sepatah katapun. Sudah seminggu semenjak pria itu siuman, awalnya bia hanya ingin membiarkan pria ini tinggal dirumahnya sehari saja setelah ia siuman tetapi ia tidak tega jika harus membiarkan pria yang tidak bisa berbicara dan lupa ingatan itu tinggal dijalanan. 

Pada akhirnya bia banyak menghabiskan waktunya bersama pria tersebut dan tanpa sadar keduanya sama-sama saling jatuh hati. 

Namun kisah percintaan mereka harus kandas dikarenakan pria itu harus kembali ke tempat asalnya, pria itu sempat mengabulkan keinginan bia yang ingin merasakan menjelajah waktu tetapi pada akhirnya pria itu harus meninggalkan bia dan diakhir pria itu ternyata dapat berbicara tetapi hal pertama yang ia ucapkan menyuruh bia untuk melupakan semua hal tentang dia. 

Waktu sudah menunjukkan pukul pagi dan bia harus bangun untuk berangkat sekolah, bia menjalankan aktivitasnya seperti biasa tetapi tiba-tiba bia meneteskan air matanya saat guru sedang menjelaskan tentang time travellers, laras yang berada di samping bia menjadi heboh dan panik karena sahabat nya menangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun