Mohon tunggu...
Herman Wijaya
Herman Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

Penulis Lepas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ngeri-ngeri Sedap Tender FFI 2014

18 September 2014   19:53 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:19 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1411019374144445823

[caption id="attachment_359827" align="aligncenter" width="600" caption="Menteri Parekraf Mari E dan Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam acara Jumpa Pers di Keraton Yogya, Desember 2012 lalu (Foto: Herman Wijaya)"][/caption]

Proses lelang yang terlalu sempit dan berdekatan  degnan waktu pelaksanaan kegiatan, menyebabkan Festival Film Indonesia (FFI) sering menghadapi masalah. Masalah yang dihadapi adalah, berbagai rangkaian kegiatan yang kerap tidak berjalan sesuai dengan harapan, karena jajaran Panitia Pelaksana (Panpel) kesulitan untuk menjalankan program yang dibuat. Yak arena waktu yang terlalu sempit itu!Jika FFI dilaksanakan jauh-jauh hari, pendanaannya sulit, karena belum ada EO yang menjadi pemenang tendernya.

Hal itu antara lain dihadapi oleh Panpel FFI 2012, di mana penulis terlibat di dalamnya. Oleh Panitia Penyelenggara (Panra) yang dipegang oleh Badan Pelaksana Perfilman Nasional (BP2N), Panpel dan jajarannya ditugaskan untuk membuat rancangan program kegiatan, yang di dalamnya terdapat jadwal kegiatan dan kebutuhan anggarannya.

Setelah pengajuan anggaran dan program itu disetujui, pada kenyataannya program kegiatan tidak bisa berjalan kurang mulus karena kucuran anggaran untuk menjalan kegiatan, tersendat. Entah di mana macetnya lalulintas keuangan itu. Sampai FFI selesai, malah banyak anggaran yang tidak terpakai, karena pelaksanaan program sudah kehabisan waktu.

Penyelenggaraan FFI 2014 ini pun nampaknya akan mengalami persoalan serupa. Betapa tidak, sampai saat ini proses lelang tender dengan pagu 13,7 milyar itu masih berlangsung. Peserta lelang masih diberi kesempatan untuk memasukan penawaran sampai dengan tanggal 23 September pukul 24.00 WIB, dan penandatanganan kontrak dengan pemenang tender dilakukan tanggal 14 Oktober 2014. Padahal Acara Puncak FFI biasanya diadakan awal hingga pertengahan Desember.

Rentang waktu yang terlalu sempit pada gilirannya membuat kerja Panpel tidak maksimal. Padahal dalam FFI, begitu banyak pekerjaan yang membutuhkan waktu tidak sedikit. Untuk menentukan pemenang FFI misalnya, peserta terlebih dahulu harus mendaftarkan filmnya ke Bidang Penjurian FFI. Film mereka lalu dinilai unsur-unsurnya oleh Komite Seleksi, untuk meloloskan jumlah film dan unsur-unsurnya yang akan dinilai oleh Dewan Juri. Dewan Juri sendiri membutuhkan waktu lagi menilai film-film untuk menentukan pemenang.

Itu baru satu bidang. Bidang-bidang lain juga butuh waktu yang cukup panjang untuk menjalankan tugasnya. Terutama Bidang Acara yang harus mempersiapkan tempat, menghubungi calon pemenang, dan melakukan negosiasi dengan pengisi acara, mengundang tamu-tamu, dan lain sebagainya. Bila Acara Puncak diadakan di luar kota, seperti kebiasaan FFI beberapa tahun terakhir ini, kerja Bidang Acara bakal lebih repot lagi.

Untuk memangkas waktu, dulu Panra dan Pemerintah mengambil inisiatif mencari dana talangan agar Panpel dapat bekerja sebelum pemenang lelang ditentukan. Selain itu, banyak kegiatan yang disubkontrakan atau tendernya dipecah-pecah. Tetapi tahun ini percepatan kerja Panel tidak kelihatan. Sampai saat ini belum ada aktivitas yang menonjol di Gedung Film, petanda FFI sudah mulai berlangsung.

“Ini ngeri-ngeri sedap,” kata seorang staf sebuah perusaahaan yang bisa mengikuti lelang proyek pemerintah melalui media sosial. “Saya lihat dari sisi pelaksanaan EO-nya, bakalan banyak kegiatan yang akan disubkontrakan oleh Perusahaan Pemenang Kontrak (lelang). “

“Sub kontrak pekerjaan ini yang menyalahi aturan umumnya yang berlaku di pemerintahan. Karena pada umumnya pemenang lelang dari awal mengajukan diri sebagai pelaksana pekerjaan, sudah harus membuat surat pernyataan tidak akan mensubkontrakan sebagian atau seluruhnya dari rangkaian pekerjaan yang ada…Sedang waktu pelaksanaan pekerjaannya sangat sempit / mepet. Bakalan jadi makanan empuk pemeriksa,” paparnya. (herman wijaya / hw16661@yahoo.com).


Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun