Mohon tunggu...
Aji Mats Mail
Aji Mats Mail Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa Informatika Data Analytics

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Antara Idealis dan Realita KKNku

30 Januari 2020   00:41 Diperbarui: 30 Januari 2020   01:26 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pada suata hari dimana ketika bangun tidur dan sadar akan tidak adanya agenda yang dilakukan dalam satu hari itu, aktifitas apa yang terbersit untuk dilakukan sebagai cara menikmati waktu ?

Setiap insan diberkati 24 jam dalam sehari, mengapa selalu merasa tak cukup punya waktu untuk persiapan acara, atau bahkan untuk merasa hidup. Hari ini hari dimana tersisa 10 hari lagi kegiatan Kuliah Kerja Nyata ku.

Kegiatan yang minim ekspektasi dari masyarakat sekitar wilayah KKN dimana kelompok ku tinggal, karena ya hampir setiap bulan disini hampir selalu ada kelompok KKN yang tinggal disekitaran sini bertugas mengemban amanah dari institusi pendidikan nya untuk mengamalkan pendidikannya, bertugas untuk pengabdian masyarakat dengan segala ketentuan administrasi perkuliahannya. Administrasi Perkuliahan.

Dampak positif selalu terasa dan diagung agungkan, namun tak jarang mahasiswa kurang membaca dampak negatif dari setiap kebijakan yang dihasilkan dari kelompoknya atau kelompok sebelumnya dimana bertugas ditempat yang sama namun berbeda kondisi alamnya, berbeda kondisi ketentuan institusinya, tetapi tetap sama dalam hal harapan dari masyarakat yang menjadi tuan rumah diwilayah KKN ini.

Idealis dan realis selalu bersitegang, selalu harus diseimbangkan, hanya saja seberapa banyak informasi realitas yang terasa bahkan yang akan terjadi dan mungkin segala hal yang akan terjadi dipahami oleh kelompok KKN ? lalu dapatkah informasi realitas itu disatu padankan atau di kombinasikan atau petakan agar dapat mengimbangi idealitas dari format masyarakat ideal yang diinginkan oleh kelompok KKN tersebut ?

Apa yang diharapkan dari mahasiswa yang pengabdiannya dibatasi waktu 30 hari dengan kewajiban administrasinya yang menguras banyak tenaga dan pikiran, dari mulai ngebuat daftar tamu di posko KKN nya, mengisi setiap canvas idealis, dan membuat proposal kegiatan yang akan dilakukan untuk mencari dana tambahan karena tak ada uang bekal yang diberi instansinya, bahkan membuat laporan kegiatan selama 30 harinya.

Apa yang di harapkan masyarakat terhadap mahasiswa ? Entahlah, aku bingung, namun karena event ini diriku merasa perlunya pemanfaatan waktu berkuliahku dengan baik agar baik untuk ikut membantu mensejahterakan masyarakat Indonesia secara keseluruhan, terlihat sangat idealis ya wkwk. Kuharap ini event pengabdian pertamaku, bukan event pengabdian satu satunya dalam hidupku.

Hari ini merupakan hari ke 21 ku dalam event KKN ya, tersisa 9 hari lagi, ohiya kelompokku adalah satu dari 74 kelompok yang dibentuk oleh sistem yang ada diinstansi pendidikanku ya, sudah merasakan dikunjungi adik tingkat, kaka tingkat, teman seperjuangan, sejurusan, namun belum dikunjungi oleh seseorang yang sehati :v, bertanya kabar, bertanya progress KKN, ya hanya budaya setiap event KKN lah ya.

Sudah 19 an posko kukunjungi, selagi bertugas dikelompok KKN ku ya, wkwk, dan hampir selalu dihadapkan masalah yang sama, tidak berbeda jauh, masalah internal kelompok menjadi momok permasalahan yang bahkan sebelum permasalahan desa dapat dikaji secara keseluruhan wkwk. Komunikasi efektif menjadi idaman setiap koordinator desa, namun selalu sulit dicapai.

"Kalau kau tidak punya waktu untuk melakukannya dengan benar, kapan kau akan punya waktu untuk melakukannya dengan lebih baik ?". Dan juga

"Yang penting bukan apa yang kau lakukan, melainkan bagaimana kau melakukannya". Dan yang paling kusuka adalah

"Segala sesuatu akan memberikan hasil terbaik bagi orang orang yang bisa memanfaatkan dengan sebaik baiknya cara untuk mencapai hasil". Mimpiku hanya ingin menjadi mahasiswa yang menjaga nama baik instansi selagi mengembangkan lingkungan dari wilayah yang dimana kelompok KKN ku bertugas.

Siapapun yang berkesempatan membaca tulisan ini, terima kasih, ini hanya sebuah catatan pribadiku, dan usaha membiasakan diri untuk menulis, semoga ada hikmah dalam tulisan tulisanku.

Ada paragraf yang kusuka dalam novel rantau 1 muara karya Ahmad Fuadi,

Writer's Quarterly yang berjudul, "Finding Your Passion at Work". Isinya adalah kutipan dari ceramah penulis terkenal Sidney Sheldon tentang kariernya di Academy of Achievement tahun 1990.

Kata penulis ini, "find what you want to do and do it". Temukan apa yang ingin kamu lakukan dan lakukan itu. Dan yang lebih penting lagi katanya, "love what you are doing". Cintai apa yang kamu lakukan. Sidney Sheldon berbagi resep kesuksesan bekerja adalah ketika kita jatuh cinta dengan apa yang kita kerjakan. Sampai kita asyik masyuk mengerjakannya. Sampai lupa diri dan waktu. Sampai tidak pernah melihat jam dinding. "When you love what you are doing, you do not look at the clock. It is just wonderful."

Resep dia yang lain adalah "give yourself more than expected." Memberikan sesuatu lebih dari yang diharapkan. Kalau perlu bangun jam 4 subuh untuk mulai bekerja. "No way you can not go to the top." Aku mengangguk-angguk. Resep ini sejiwa dengan man jadda wajada dan i'malu fauqa ma amilu seperti yang aku pelajari di PM dulu.

Artikel ini ditutup dengan sebuah kutipan kata-kata Konfusius, seorang filsuf China, "Carilah pekerjaan yang kamu cintai dan kamu tidak akan pernah lagi bekerja satu hari pun sepanjang hayat."

Aku ambil buku harianku, aku salin kata-kata ini dengan sepenuh hati.

Begitulah bunyi paragrafnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun