Mohon tunggu...
Mathilda AMW Birowo
Mathilda AMW Birowo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Konsultan PR

Pengalaman Profesional (35 tahun) : Bank CIMB Niaga (Corporate Communication) ; Raja Garuda Mas Group (Senior Communication Officer) ; Kompas Gramedia (Hubungan Masyarakat) ; Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Konsultan Komunikasi); Akademi Televisi Indonesia (Ketua Program Studi). Organisasi: Ketua Umum Alumni Katolik Universitas Indonesia (Alumnika UI) Dewan Pengurus Pusat Wanita Katolik Republik Indonesia Dosen Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara Dosen Komunikasi Vokasi Universitas Indonesia Konsultan Public Relations Anyes Bestari Komunika Penulis Buku Gramedia (terdaftar) Trainer Gramedia Akademi Trainer Pusdiklat KOMINFO Pendidikan: Deakin University - STA Multifaith Leadership for Women Organization London School of Public Relations - M.Si FISIP UI - Sarjana Komunikasi Fakultas Sastra Belanda UI - D3 Cambridge University / LSPR - Managing Information Certification Penerbitan Buku: Becermin Lewat Tulisan (Gramedia Pustaka Utama) 1001 Virus Cinta Keluarga (Gramedia Widiasarana Indonesia) Brand Yourself (Gramedia Widiasarana Indonesia) Mengembangkan Kompetensi Etis di Lingkungan Kita (Gramedia Widiasarana Indonesia) Melati di Taman Keberagaman Praktik Kepemimpinan Perempuan di Indonesia dan Australia (Gramedia Widiasarana Indonesia) Pencapaian/Penghargaan: Australia Awards Indonesia, STA Scholarship Indonesia Wonder Women, Universitas Indonesia Top 27 Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), 2017 Top 15 Komnas Perempuan, 2019

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semana Santa Perpaduan Religi dan Keindahan Budaya

15 September 2022   02:26 Diperbarui: 15 September 2022   02:30 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok:PPRA/Strategi Penta Helix

Hal ini sejalan dengan pengembangan mata rantai nilai pariwisata dari Pemerintah Provinsi NTT 2022 mencakup Kebangkitan Pembangunan Menuju Masyarakat Sejahtera, kerjasama lintas daerah dalam pengembangan produk lokal.  pengembangan industri pariwisata dengan provinsi lain dan luar negeri.

Dok:Pri/Uskup Agung Kupang
Dok:Pri/Uskup Agung Kupang

Beberapa aspek yang masih perlu menjadi perhatian pemerintah provinsi adalah prasarana penginapan atau hotel yang memadai. Sarana dan Prasarana pendukung tersedia tetapi untuk hotel masih sangat terbatas, sehingga pemerintah setempat bekerjasama dengan masyarakat menyiapkan rumah umat dan bangunan umum untuk mengatasi kekurangan hotel. 

Dalam perencanaan akan disiapkan camping portable untuk peziarah yang tidak mendapat penginapan. Hotel biasanya sudah dipesan oleh pengunjung jauh hari sebelum Paskah. 

Umumnya hotel belum bertaraf internasional atau berbintang. Beberapa penginapan yang berada di tengah kota bahkan belum tepat  disebut sebagai hotel.

Selain penginapan, wisatawan juga memerlukan barang-barang keperluan termasuk makanan dan minuman, bahkan sekedar untuk dukduk-duduk minum kopi, sehingga diperlukan pula sarana toko, rumah makan dan hiburan. 

Aspek-aspek tersebut menjadi satu paket yang berkaitan satu dengan lainnya. Dalam hal wisata religi Semana Santa yang merupakan tradisi yang dibawa oleh bangsa Portugis ke NTT ini, maka produk-produk yang berkaitan dengan kearifan lokal termasuk budaya setempat tentunya menjadi sasaran para pengunjung. 

Biasanya wisatawan akan mencari cinderamata khas setempat seperti kain tenun, anyaman, hingga benda-benda rohani yang berkaitan dengan prosesi Semana Santa. 

Dengan demikian dibutuhkan strategi Penta Helix, kolaborasi antar para pemangku kepentingan yakni pemerintah, dunia usaha, komunitas (termasuk para tokoh agama dan masyarakat), media dan akademisi.

Artinya, perlu disinergikan obyek-obyek wisata indah di NTT seperti pantai, budaya, serta religi sehingga dengan sekali datang para wisatawan dapat menikmati berbagai tujuan wisata yang berkesan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun