Mohon tunggu...
Mathilda AMW Birowo
Mathilda AMW Birowo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Konsultan PR

Empat dasawarsa menggeluti bidang Corporate Communication di Kompas Gramedia, Raja Garuda Mas Group dan Bank CIMB Niaga. Memiliki pengalaman khusus dalam menangani isu manajemen serta strategi komunikasi terkait dengan akuisisi dan merger. Sarjana Komunikasi UI dan Sastra Belanda ini memperoleh Master Komunikasi dari London School of Public Relations serta sertifikasi Managing Information dari Cambridge University. Setelah purnakarya, menjadi Konsultan Komunikasi di KOMINFO. Saat ini mengembangkan Anyes Bestari Komunika (ABK), dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia; Universitas Multimedia Nusantara; Trainer di Gramedia Academy dan KOMINFO Learning Center serta fasilitator untuk persiapan Membangun Rumah Tangga KAJ; Dewan Pengurus Pusat Wanita Katolik RI; Ketua Umum Alumni Katolik UI; Koordinator Sinergi Perempuan Indonesia (Kumpulan Organisasi Perempuan Lintas Iman dan Profesi). Memperoleh penghargaan Indonesian Wonder Woman 2014 dari Universitas Indonesia atas pengembangan Lab Minibanking (FISIP UI) dan Boursegame (MM FEB UI); Australia Awards Indonesia 2018 aspek Interfaith Women Leaders. Ia telah menulis 5 buku tentang komunikasi, kepemimpinan dan pengembangan diri terbitan Gramedia. Tergabung dalam Ikatan Alumni Lemhannas RI (PPRA LXIV/Ikal 64).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Komunikasi Sosial Sedunia

16 Mei 2021   18:35 Diperbarui: 16 Mei 2021   18:40 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teori ini menyatakan bahwa dalam perkembangan aspek kehidupan manusia, maka komunikasi tak lagi terbatas pada ruang dan waktu. Hal ini memungkinkan orang dari seluruh dunia menjadi lebih dekat, dan memaksa kita memiliki komitmen dan partisipasi dalam banyak aspek kehidupan. Menjadi lebih terlibat dan bertanggungjawab satu sama lain. Hal ini sangat tampak di masa pandemi, dimana kita memiliki rasa tanggung jawab bersama untuk memutus rantai penyebaran covid, juga dalam hal membantu anggota masyarakat yang kesulitan karena pemutusan hubungan kerja dan dampak sosial lainnya, termasuk informasi antar negara tentang penyediaan vaksin dan tenaga sukarela bidang Kesehatan.

Namun di sisi lain, sebagai seorang pemimpin, aktivis atau profesional kita perlu menyikapi kemajuan teknologi informasi ini, karena segala sesuatunya pasti ada dampak atau konsekuensi. Di era global penyebaran informasi sangat cepat dan masif. Dengan kemudahan akses informasi dan berita, tayangan yang menarik secara audio visual dapat diakses melalui media televisi bahkan telepon genggam, masyarakat seakan dimanja dan sangat bergantung pada internet.

Disamping itu, masyarakat terbiasa dengan jalinan sosial yang semula dilakukan secara tatap muka, kini digantikan oleh perangkat media sehingga hubungan sosial bahkan dalam keluarga semakin berjarak. Fenomena lain juga muncul seiring dengan kehadiran media sosial, masyarakat terpicu untuk lebih eksis berkomunikasi di dunia maya, batas antara ruang pribadi dan publik menjadi kabur. Hal mana kita ketahui kemudian membawa dampak antara lain pada tindak kriminal seperti kejahatan di dunia perbankan dengan adanya akses internet banking, pencurian dan penyalah gunaan identitas individu hingga masalah perdagangan manusia.

Sebagaimana dan Dimana Berada

Berdasarkan hal-hal di atas, kita sangat perlu memahami seluk beluk berkomunikasi agar apa yang ingin kita sampaikan dapat terlaksana dengan baik dan mencapai target sasaran. Sebagai komunikator atau pihak yang menyampaikan pesan, tidak berarti bahwa semakin sering kita berkomunikasi akan menjamin kita menjadi komunikator yang efektif.  Ketika kita kurang peka dan gagal mempertimbangkan perasaan orang lain, misalnya, maka hubungan kita dengan mereka tidak berjalan dengan lancar.  

Prinsip-prinsip di bawah ini akan membantu kita dalam meningkatkan keterampilan berkomunikasi,

Komunikasi itu dinamis artinya semua elemen komunikasi berinteraksi secara konstan dan saling memengaruhi, baik komunikator maupun pihak yang menerima pesan serta saluran komunikasi yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada komunikasi yang statis.

Komunikasi tidak dapat diulang dan tidak dapat diubah - Setiap kontak manusia yang kita alami adalah unik.  Peristiwa itu belum pernah terjadi sebelumnya, artinya tidak akan pernah lagi terjadi dengan cara yang sama. Untuk itu perlu dipikirkan matang-matang sebelum berkomunikasi guna mengantisipasi dampak negatif terutama kaitannya dengan komunikasi di media sosial. Apa yang telah kita sampaikan di ruang publik tersebut tak dapat ditarik ulang.

Komunikasi tidak/bertentangan - Setiap kali kita terlibat dalam suatu interaksi, kita merespons dalam beberapa cara. Bahkan jika kita memilih untuk tidak merespons secara verbal, kita dapat tetap memengaruhi orang melalui bahasa tubuh yang terbaca oleh lawan bicara. Misalnya, ketika kita tidak setuju dengan apa yang disampaikan lawan bicara dan kening kita secara serta merta berkerut, lawan bicara dapat menangkap signal yang kita keluarkan. Sebagaimana makna komunikasi adalah 'sama' kita mencoba mencapai titik temu pemahaman dari hasil komunikasi tersebut.

Komunikasi dipengaruhi oleh budaya - bagaimana kita merumuskan dan menafsirkan pesan tergantung pada budaya kita. Keragaman budaya, termasuk ras, etnis, jenis kelamin, dan usia memengaruhi makna yang kita kaitkan dengan komunikasi. Perihal bersalaman contohnya, ada bentuk tangan ketemu tangan saling menggenggam, ada yang mengatupkan tangan masing-masing, atau mengangkat kedua tangan. Saat pandemi dimana perlu menghindari bersentuh tangan, maka sering digunakan salam siku.

Komunikasi memandang etika yang berlaku - etika adalah prinsip moral, nilai-nilai, dan kepercayaan yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk mengarahkan perilaku. Misal, nilai-nilai yang menganggungkan orangtua, menghormati para guru, para pahlawan. Nilai-nilai tersebut akan tercermin dari seseorang ketika ia berbicara dengan santun kepada orang yang lebih tua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun