Banyak orang merasa hari Senin begitu berat. Setelah beristirahat selama akhir pekan, kita harus kembali menghadapi rutinitas seperti pergi ke sekolah, bekerja, mengikuti rapat, atau menyelesaikan tugas yang tertunda. Karena itu, suasana hati di pagi Senin sering terasa lebih suram dibanding hari lain. Kondisi ini dikenal sebagai Monday blues, yaitu perasaan enggan atau tertekan yang muncul di awal pekan.
Namun, benarkah Senin memang pantas dicap negatif seperti itu? Jika kita menelusuri lebih dalam, Senin justru memiliki sejarah panjang, makna yang dalam, dan nilai spiritual yang membuatnya layak disambut dengan rasa syukur alih-alih keluhan.
Jadi, meskipun Monday blues adalah fenomena umum di mana orang mengalami perasaan negatif saat menghadapi hari Senin, sebenarnya hari Senin sendiri memiliki nilai lebih yang sering terlupakan.
Kata "Senin" yang sering kita ucapkan sehari-hari sebenarnya berasal dari bahasa Arab, yaitu "al-Ithnayn"Â yang berarti "hari kedua." Dalam sistem penanggalan Hijriyah, hari pertama adalah Ahad (Minggu), kemudian disusul oleh al-Ithnayn (Senin), ats-Tsulatsa' (Selasa), al-Arba'a (Rabu), dan seterusnya. Penamaan hari-hari ini masuk ke Nusantara seiring dengan datangnya Islam, yang menggantikan atau melengkapi sebutan hari dalam bahasa daerah sebelumnya. Perpaduan bahasa ini terjadi secara alami karena Islam tidak hanya membawa ajaran agama, tetapi juga tradisi budaya termasuk cara-cara dalam menghitung waktu.
Jika kita melihat di kebudayaan lain, makna Senin berbeda pula. Kata Monday dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Inggris Kuno Monandaeg, yang berarti "Hari Bulan" (hari milik Bulan). Dalam bahasa Latin, hari ini dikenal sebagai Dies Lunae yang juga bermakna "Hari Bulan". Tradisi penamaan ini berakar dari peradaban Romawi kuno yang memberi nama hari-hari dalam seminggu berdasarkan benda langit yang dapat mereka amati, seperti Matahari, Bulan, serta lima planet yang terlihat dengan mata telanjang. Kesamaan ini menunjukkan bahwa sejak zaman dahulu manusia di berbagai penjuru dunia menganggap Bulan sebagai elemen penting dalam sistem penanggalan mereka.
Dalam tradisi Islam, Hari Senin memegang posisi istimewa. Ada beberapa peristiwa besar yang terjadi pada hari ini:
1. Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Nabi yang membawa rahmat bagi seluruh alam ini dilahirkan pada hari Senin, 12 Rabi'ul Awwal atau bertepatan dengan 29 Agustus 580 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada sebuah riwayat Imam Ibnu Ishaq dari Sayyidina Ibnu Abbas: "Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal 12 di malam yang tenang pada bulan Rabi'ul Awwal, Tahun Gajah."
2. Diangkat menjadi Nabi pada hari Senin
Ketika berusia 40 tahun, Nabi SAW menerima wahyu pertama dari Allah melalui Malaikat Jibril di Gua Hira. Peristiwa monumental ini juga terjadi pada hari Senin, menjadi awal dari misi kenabian yang mengubah jalannya sejarah dunia.