Pemerintah Kabupaten Ende melalui Pemerintah Kelurahan merekrut 37 Orang warganya untuk lakukan penyemprotan disinfektan.
Uniknya petugas penyemprotan itu direkrut oleh ketua-ketua RT tanpa paksaan, melainkan berdasarkan inisiatif dan swadaya masyarakat.
Masyarakat kemudian perlu disadarkan agar memiliki tanggungjawab bersama dalam usaha mencegah dan menangani Covid-19.
Pemerintah Kelurahan kemudian menyiapkan alat penyemprotan , serta cairan disinfektan, selanjutnya petugas penyemprotan mendatangi rumah warga untuk melakukan penyemprotan.
Bukan hanya itu saja, kantor lurah kemudian dijadikan sebagai depot untuk melakukan pengisian ulang cairan disinfektan, hal ini untuk meminimalisir agar campuran disinfektan itu betul-betul sesuai dengan petunjuk.
Tentunya untuk mendapatkan alat penyemprotan, cairan disinfektan, dan APD lainya pemerintah kelurahan tak tanggung-tanggung mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 145 juta lebih, yang didalamnya juga termasuk uang perangsang bagi petugas penyemprotan, biaya makan minum.
Hal ini disampaikan oleh Lurah Paupire, Kris Nggala ketika dimintai keterangan diruang kerjanya pada Rabu (22/4).
Kris Nggala mengatakan bahwa kegiatan penyemprotan disinfektan secara serentak dikelurahan paupire ini merupakan bagian dari langkah preventif dalam memutuskan mata rantai covid-19.

"kita selalu menghimbau kepada masyarakat sesuai petunjuk dari pemerintah pusat dan juga WHO, agar masyarakat menggunakan masker, mengatur jarak (social distancing), selalu mencuci tangan, Katanya.
Lurah Kris Nggala juga mengatakan bahwa disamping kegiatan-kegiatan yang selalu kita jalankan di atas, ada juga kegiatan lainnya yang tak kalah penting yaitu soal pengawasan penduduk Ende yang merantau akan tetapi karena wabah virus corona, akhirnya mereka kembali ke Ende.