Mohon tunggu...
Cahya Yuana
Cahya Yuana Mohon Tunggu... Widyaiswara/Trainer

Cahya Yuana adalah seorang PNS di BBPPMPV Seni dan Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jabatan Cahya Yuana adalah Widyaiswara atau trainer di BBPPMPV Seni dan Budaya. Cahya Yuana menaruh perhatian besar dalam kurikulum terutama kurikulum pendidikan kejuruan, asesmen kompetensi, dan juga pengembangan media pembeljaran. Cahya Yuana pada saat inni juga Editor In Chief di Jurnal Sendkraf. Selain itu Cahya Yuana juga manaruh perhatian dalam pelatihan pengembangan diri. Cahya Yuana juga aktif di beberapa organisasi masyarakat. Kontak: 087739836417

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tertawa Bersama di tengah Beban Besar: Kunci Harapan Kesuksesan Pelatihan Pembelajaran Mendalam

30 Juli 2025   14:22 Diperbarui: 30 Juli 2025   14:22 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pribadi dibuat dengan AI

Di antara ribuan foto yang beredar di dunia maya, ada satu gambar yang begitu sederhana namun memikat: seorang perempuan tertawa terbahak dan seekor kucing yang seolah ikut tertawa bersamanya. Lucu, polos, dan tulus. Gambar ini bukan sekadar hiburan visual, tapi juga menyimpan pesan kuat tentang kekuatan tawa dan kebersamaan. Tawa bisa menular, menyatukan, dan menjadi jembatan antara dunia yang berbeda. Ketika kita bisa tertawa bersama, kita sedang menciptakan ruang harapan---bahkan di tengah beban seberat apa pun.

Itulah gambaran yang bisa mewakili semangat kita saat ini di BBPPMPV Seni dan Budaya. Tugas besar telah datang: menyukseskan Pelatihan Pembelajaran Mendalam (PM) untuk guru dan kepala sekolah, baik untuk lingkup lembaga maupun untuk wilayah yang lebih luas seperti Jawa Tengah. Angka-angka menunjukkan kenyataan yang tidak bisa dianggap remeh. Untuk BBPPMPV Seni dan Budaya sendiri, pelatihan mencakup 5 kelas kepala sekolah dengan total 88 peserta, dan 8 kelas guru dengan total 264 peserta. Totalnya, ada 352 peserta yang akan kita layani dengan sepenuh hati dan profesionalisme.

Belum lagi, untuk wilayah Jawa Tengah, tantangannya lebih dahsyat. Ada 37 kelas kepala sekolah dengan jumlah peserta 727 orang, dan 97 kelas guru dengan peserta sebanyak 2.181 orang. Totalnya adalah 2.908 orang---angka yang mencerminkan skala besar, kompleksitas tinggi, dan kebutuhan kolaborasi yang tak bisa ditawar. Ini bukan tugas satu dua orang. Ini bukan beban yang bisa diatasi dengan kerja formalitas atau semangat individualistik. Ini adalah amanah besar yang memerlukan semangat tim, visi bersama, dan strategi yang menyatukan semua potensi.

Dalam dunia sepak bola, ada istilah yang sangat relevan untuk kita saat ini: total football. Dalam strategi ini, tidak ada posisi yang kaku. Penjaga gawang bisa maju menyerang saat dibutuhkan, dan penyerang bisa turun ke belakang untuk membantu pertahanan. Setiap orang harus siap berkontribusi melebihi tugas pokoknya, demi satu tujuan: kemenangan tim. Begitulah kira-kira pola kerja yang perlu kita hidupkan dalam menghadapi tantangan Pelatihan Pembelajaran Mendalam. Tidak cukup hanya berharap pada pelatih, narasumber, atau pengelola teknis. Semua lini harus siap bergerak: mulai dari pengembang konten, admin, tim IT, hingga tim konsumsi. Tidak ada yang terlalu kecil untuk tidak berdampak.

Tentu saja, kerja keras ini bukan berarti kita harus terus-menerus berada dalam tekanan. Justru di sinilah pentingnya menjaga suasana kerja yang sehat, saling mendukung, dan... ya, sesekali tertawa bersama. Tertawa bukan berarti kita tak serius. Justru sebaliknya, tawa adalah tanda bahwa kita merasa aman satu sama lain, nyaman untuk berbagi, dan yakin bahwa semua bisa dilalui bersama. Di ruang kerja yang penuh beban, satu candaan yang tulus bisa menjadi penawar stres. Senyum kecil bisa menjadi pintu bagi ide-ide besar. Saat suasana hati baik, energi pun lebih mudah mengalir, dan kerja menjadi lebih ringan walau tugas tetap berat.

Fito Pribadi dibuat dengan AI
Fito Pribadi dibuat dengan AI

Namun tentu kita harus tetap bijak. Jangan sampai tawa kita menjadi ironi bagi teman yang sedang menangis. Jangan sampai semangat kita membuat orang lain merasa tertinggal. Di sinilah pentingnya empati: kita tidak hanya tertawa bersama dalam kegembiraan, tapi juga saling menguatkan dalam kelelahan. Jika ada satu orang yang mulai kelelahan atau kewalahan, kita tidak membiarkannya sendiri. Kita hampiri, kita dengar, dan kita bantu semampunya. Tertawa bersama bukan berarti semua harus gembira terus, tapi semua harus merasa tidak sendiri. Dalam tim yang sehat, tawa dan air mata sama-sama punya tempat.

Masih bisa tertawa bersama di tengah beban berat adalah pertanda bahwa kita masih punya harapan. Harapan itu yang membuat kita bertahan, bahkan berlari lebih cepat dari biasanya. Dalam pengalaman-pengalaman sebelumnya, kita sering menemukan bahwa momen terbaik justru muncul ketika kita sudah merasa hampir menyerah, tapi tiba-tiba seseorang berkata, "Kita istirahat sebentar yuk..." dan dalam sekejap ruangan yang tegang berubah menjadi tempat yang penuh tawa. Dari situ, semangat kembali tumbuh, dan kita pun kembali melangkah, bahkan lebih kuat dari sebelumnya.

Dalam konteks pelatihan PM ini, kita tidak hanya bekerja untuk menyelesaikan tugas. Kita sedang menyiapkan ruang belajar yang bermakna untuk guru-guru hebat, kepala sekolah yang tangguh, dan---pada akhirnya---untuk anak-anak Indonesia yang akan tumbuh di tangan mereka. Maka, beban ini adalah bagian dari perjuangan untuk pendidikan yang lebih manusiawi dan mendalam. Ketika kita tahu bahwa yang kita lakukan punya arti besar, maka kita bisa lebih ringan menjalaninya. Dan ketika kita tidak merasa sendirian, maka kita bisa lebih kuat melaluinya.

Mari kita jaga semangat ini. Mari kita terus menghidupkan kebersamaan. Mari kita terus tertawa bersama---bukan karena semuanya mudah, tapi karena kita percaya, bahwa bersama-sama, yang berat pun bisa menjadi lebih ringan. Jangan ragu untuk saling menyapa, memberi semangat, bahkan mengajak rekan kerja untuk tertawa sejenak saat suasana mulai tegang. Karena dalam tawa kita, ada kehangatan. Dalam kehangatan itu, ada cinta. Dan dalam cinta itulah kita menemukan harapan yang terus menyala, meski beban begitu besar di depan mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun