Pasar Seni Kuala Lumpur atau Central Market berdiri sejak 1888. Menurut sejarah, pasar ini pertama kali dibuka oleh Inggris. Seiring berjalannya waktu, fungsi Pasar Seni mulai bergeser.Â
Pada pertengahan tahun 80 an, Pasar Seni menjadi pusat budaya, seni, dan kerajinan untuk tujuan wisata dan juga warisan arsitektur. Saya sengaja datang ke Pasar Seni untuk melihat langsung bagaimana warisan sejarah ini dikelola oleh pemerintah Malaysia.
Hanya dengan menggunakan KTM komuter ke arah Pasar Seni, kita bisa langsung menikmati keindahan arsitektur bangunan lama yang sudah disulap kekinian. Cukup berjalan kaki untuk menuju kawasan Pasar Seni.Â
Area Pasar Seni menawarkan tidak hanya wisata sejarah, namun juga ragam kuliner mancanegara yang dijajakan dipinggir jalan. Pengunjung bisa keliling berjalan kaki sambil berbelanja barang kebutuhan atau tak kalah penting oleh-oleh.Â
Letaknya yang sangat strategis di pusat kota Kuala Lumpur membuat kawasan Pasar Seni seakan menjadi magnet tersendiri bagi turis. Semua kawasan Kuala Lumpur pada dasarnya mudah dijangkau oleh transportasi publik dengan tarif murah meriah.
Banyak turis berkunjung kesini untuk membeli oleh-oleh. Saya kebetulan tiba di lokasi menjelang magrib. Setelah berkeliling selama 20 menit, saya menuju bangunan utama Pasar Seni (Central Market). Bangunan-bangunan tinggi memberi keindahan dan keunikan tersediri bagi para turis.Â
Hal paling menarik adalah melihat mobil melewati kawasan padat pejalan kaki. Kenapa menarik? karena pengemudi sangat tertib tanpa menimbulkan gangguan pada pejalan kaki. Semua terlihat saling menghormati. Pejalan kaki menyebrang dan pengemudi berhenti mengikuti ritme pasar.