Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Pemerhati literasi | peneliti bahasa | penulis buku bahasa Inggris

Menulis untuk berbagi ilmu | Pengajar TOEFL dan IELTS | Penulis materi belajar bahasa Inggris| Menguasai kurikulum Cambridge Interchange dan Cambridge Think | Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengajak Siswa Berpikir Kritis, Bagaimana Caranya?

16 Mei 2025   11:58 Diperbarui: 16 Mei 2025   11:58 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kelas menarik|sumber:https://www.ideatovalue.com

Siswa yang pertama terbiasa menonton film dan Netflix. Level bahasa Inggrisnya sangat cukup untuk memahami video berbahasa Inggris. Bahkan, ia tak butuh subtitle untuk memahami apa yang ditonton. 

Ketertarikannya pada sains memberi ruang berpikir yang unik. Teman satunya lagi lebih banyak diam karena ia memiliki kebiasaan berbeda di rumah. Tentu cara orang tua membesarkan mereka memiliki peran penting terhadap pola pikir.

Pertanyaan lain berupa "when do you use GPS?" juga mengarah pada jawaban tak terduga. Kedua siswa ini memberi jawaban menarik "we don't really use GPS. We don't drive".

Ah, mereka memberi jawaban persis seperti cara berpikir seorang anak SD. Polos!. mereka tidak menyetir dan tentu tak perlu menggunakan GPS yang tersedia di mobil.

Saya kembali mengajak mereka berpikir ke topik berbeda. Benda selanjutnya adalah trash/garbage. Saya bertanya "how do we solve trash in our country, what would you invent to solve this problem?"

Siswa yang saya tanya termenung sejenak sambil berpikir keras. Ia belum terlihat mengajukan sebuah ide. Siswa ini sedikit pendiam dibanding teman satunya. Sangat wajar jika ia butuh waktu mencerna pertanyaan dan bernalar.

Banyak materi pelajaran dalam kelas yang layak digunakan untuk bernalar. Tugas seorang guru adalah mematik daya pikir dengan mengajukan pertanyaan. Sangat bosan rasanya jika materi pelajaran sebatas hafalan atau catatan belaka.

Guru harus berpikir kreatif mengarahkan pelajaran pada hal-hal unik.Tujuannya agar siswa terbiasa berpikir kritis dari setiap materi ajar yang mereka pelajari. Intinya, proses belajar mengajar jangan sampai berhenti pada pemahaman materi untuk menjawab soal. 

Lebih dari itu, siswa harus selalu diajak berpikir dengan bernalar memecahkan masalah sederhana dalam hidup dan lingkungan sekitar. Mereka mesti diajak peduli pada lingkungan dan mau mencari solusi dengan aktif berpikir. 

Guru tidak cukup sekedar hadir dalam ruangan untuk mengajar materi. Mereka perlu mengajukan pertanyaan-pertanyaan lebih banyak pada siswa dalam kelas. Guru sendiri harus terus menambah wawasan dengan aktif membaca.

Oleh karena itu, pelajaran sulit sekalipun, seperti matematika, kimia, dan fisika sangat mungkin dijadikan menarik dengan kegiatan berpikir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun