Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bahkan Rambutan Menjerit Kehausan

17 September 2023   17:51 Diperbarui: 17 September 2023   17:53 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rambutan menipis.| dokpri

Hari ini saya berkunjung ke kebun setelah lama tidak kesana. Terik matahari begitu terasa, persawahan kering kerontang, tanaman layu. Rambutan yang biasanya tebal, ketika digigit langsung menyentuh biji.

"Di daerah sungai, rambutan terlihat begitu kecil" kata seorang penduduk setempat yang mengetahui keadaan setempat. Katanya, bahkan tumbuhan yang berdekatan dengan sungai saja terasa imbasnya.

Untuk bercocok tanam, penduduk hanya bisa mengandalkan air yang bersumber dari irigasi. Namun, kawasan persawahan yang letaknya sedikit tinggi sulit mendapatkan sumber air.

Harga gabah juga terus naik. "beberapa petani bahkan harus membeli beras" lanjutnya. Begitulah keadaan di kawasan yang rata-rata penduduknya bertani. Efek kekeringan secara tidak langsung membuat petani terpaksa membeli beras, padahal sebelumnya mereka masih bisa bergantung pada hasil panen.

Terbatasnya sumber air membuat sebagian petani berpikir dua kali untuk kembali menanam padi. Ongkos operasional tentu lebioh mahal karena harus mencari sumber air secara mandiri. Jika memakai pompa air untuk mengaliri air ke sawah, biaya sewa mesin pompa dan uang minyak menjadi pertimbangan besar.

Efek el nino kian merambas memukul petani yang selama ini tidak bermasalah dengan asap dapur. Lonjakan harga tidak hanya memperparah keadaan finasial rumah tangga, tapi juga kestabilan emosi kepala rumah tangga. 

Dengan kondisi tanah sekarang ini, tanaman lebih rentan terkena hama. Bahkan, tanaman yang berbunga tidak mampu sepenuhnya berkembang menjadi buah yang sempurna. 

Pohon manggis|dokpri
Pohon manggis|dokpri

Kualitas buah berkurang seiring minimnya asupan air dari dalam tanah. Walaupun terlihat berbunga, pohon-pohon seakan menunjukkan betapa hausnya mereka saat ini.

Saya juga sempat memperhatikan kualitas buah manggis yang sedang berbuah. Posisi buah antar dahan tidak sama ketika kondisi tanah basah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun