Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Konsep Membangun Bisnis yang Benar

24 Februari 2023   18:00 Diperbarui: 27 Februari 2023   13:09 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
konsep membangun bisnis | freepik.com

Lalu, sebulan kemudian jumlah pengunjung redup layaknya sebuah lampu tanpa watt. Andri lupa, ada satu hal yang tidak ia perhitungkan di awal, yaitu value.

Bisnis kuliner yang dimulai tidak memasukkan sebuah value. Lebih jelasnya, Andri tidak menawarkan hal berbeda kepada konsumen. dari segi rasa, ia sudah membuat satu kesalahan fatal.

Emotional

Bisnis yang sehat memiliki satu tujuan, yaitu memberi manfaat bagi pelanggan . Banyak bisnis hanya fokus pada fitur saja. 

Bagaimana cara kita tahu? lihat saja bahasa iklannya "beli 3, gratis 1".

Jika fitur hanya menjelaskan apa yang dihadirkan sebuah produk, maka yang lebih penting adalah manfaat. Bisnis yang menjual manfaat mampu menembus emosi pembeli. 

Pernah dengar emotional buying? ini adalah strategi meraih pelaggan dengan cara menyentuh perasaan (feeling). 

Apa yag dijelaskan oleh bg Adian Saputra melalui added value adalah konsep memberi manfaat lebih pada pelanggan. 

Makanya, tidak heran jika pelanggan akan rela bekerjasama karena ada kepuasaan yang hadir dari transaksi bisnis berbentuk value. 

Nah, pada cerita di atas, Andri gagal menyentuh emosi pembeli karena hanya fokus pada meraup untung semata.

Sejatinya ia bisa dengan mudah mendapatkan kepercayaan pelanggan jika saja ada unsur value yang ditawarkan pada jenis makanan yang ia jual sejak awal.

Tentu saja, kemampuan membangun konsep bisnis yang benar tidak hadir begitu saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun