Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengajarkan Kedisiplinan pada Anak

8 November 2022   16:15 Diperbarui: 8 November 2022   16:20 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi disiplin waktu. www.freepik.com

Disiplin memiliki harga yang tidak bisa dibeli oleh uang. Orang tua yang menanamkan kedisiplinan pada anak sejak kecil akan memetik hasil saat anak dewasa.

Sebaliknya, orang tua yang gagal mendisiplinkan anak sejak kecil akan membayar harga yang mahal nantinya. Sekilas efek disiplin pada anak tidak terlihat langsung.

Namun, lambat laun nilai kedisiplinan akan menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi anak dan kedua orang tua. Ibarat sebuah pohon yang dirawat dengan dipupuk, disiram, dan dijaga, maka kelak ketika berbuah manispun akan dirasa.

Sama halnya ketika mendisiplinkan anak, akan ada banyak rintangan menghalang. Baik itu komentar orang sekitar, rasa malas yang menghampiri, ataupun merasa tida tega untuk membuat peraturan yang terlihat memberatkan anak. 

Manfaat Disiplin bagi Anak

  • Hidup lebih teratur

Orang tua yang mau mendisiplinkan dari kecil melalui peraturan yang dibuat bersama akan memberikan pelajaran berharga bagi anak tentang hidup. 

Misalnya, saat anak memiliki jam tidur, bermain, belajar, makan dll, mereka belajar menghargai waktu dan secara tidak langsung membangun keteraturan dalam hidup sehari-hari.

Berbeda dengan anak yang dibiasakan bangun telat, main semaunya, dan tidur kapan saja, mereka nantinya akan sulit menghargai waktu dan mudah menyia-nyiakan waktu.

Konsep pembiasaan dengan pembagian waktu sangat bermanfaat untuk menjadikan anak terbiasa mengerjakan hal-hal tertentu dengan skala waktu yang terhitung.

  • Lebih Bertanggung Jawab

Selain hidup teratur, anak yang hidup sehari-hari dengan nilai disiplin juga akan membawa rasa tanggung jawab dalam dirinya. Mereka tidak mudah menyalahkan orang lain karena kesalahan dan kecerebohannya.

Orang dewasa yang sulit bertanggung jawab umumnya berasal dari keluarga yang tidak membiasakan disiplin ketika kecil. Kenapa bisa demikian? karena pada hakikatnya nilai kedisiplinan tercermin dalam tanggung jawab.

Sering kita melihat orang yang mudah mengeluh, lalu kemudian menyalahkan orang lain karena nasib buruk yang ditimpanya. Ini bersebab saat kecil tidak terbiasa hidup dengan nilai-nilai disiplin.

Hal kecil seperti bangun tidur lebih awal dan mengerjakan sesuatu yang bermanfaat di awal hari memberikan efek positif pada tubuh, sehingga rasa tanggung jawab hadir dalam kepribadian.

  • Rasa Percaya Diri lebih Tinggi

Anak-anak yang diajarkan kedisiplinan bukan hanya mewarisi rasa tanggung jawab yang baik, lebih dari itu mereka juga memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

Tanggung jawab yang dipikul sejak dini melalui kedisiplinan dapat mendidik anak untuk yakin pada kemampuan dirinya sendiri. Secara perlahan namun pasti, mereka akan tumbuh dengan penuh percaya diri akan kemampuannya.

Mungkin hal ini tidak terjadi pada anak yang dibiarkan begitu saja saat kecil hidup tanpa disiplin. Apa yang diinginkan akan diberikan oleh orang tua, semua kemauan anak dituruti, dan dibiasakan hidup tanpa peraturan.

Pola hidup seperti ini pada akhirnya akan menjadi buah simalakama bagi orang tua. Anak-anak yang hidup tanpa disiplin akan memiliki rasa percaya diri yang rendah karena mereka tidak yakin pada kemampuannya sendiri.

Ini juga akan berefek pada jenis pekerjaan yang didapat, jumlah uang yang diperoleh, dan pastinya efek terbesar pada rumah tangga ketika berkeluarga.

Orang dewasa yang saat kecil terbiasa hidup dengan tidak disiplin juga akan mewarisi hal yang sama pada anaknya, kemudian ketika dewasa sang anak mendapatkan rasa percaya diri sebagai penghambat mereka untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun