Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Jangan Sepelekan Ketika Anak Bertanya

18 Juli 2022   08:32 Diperbarui: 18 Juli 2022   08:35 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Bermain bersama orangtua: Photo by Tatiana Syrikova: https://www.pexels.com

Orangtua bisa mengajak anak membahas topik tertentu dan meminta anak menjelaskan, misalnya, kenapa ketika banjir orang harus mengungsi, sehingga anak belajar untuk mengetahui sebab akibat melalui alasan yang logis. Pada tahapan ini anak baru bisa diajak berinteraksi dengan mengajukan pertanyaan "kenapa" dan "bagaimana". 

Jawablah pertanyaan anak dengan jelas dan tidak bermakna ambigu. Misalkan anak bertanya, kenapa ketika hujan air bisa tergenang? maka carilah jawaban yang membuat anak paham dengan baik, seperti memberikan perumpaan air dari kran yang di tampung di ember maka akan berkumpul banyak jika tidak ada lobang yang membuat air keluar, sama seperti kemampuan tanah meyerap air membuat air tidak tergenang. 

Anak diumur ini akan mulai banyak bertanya dan orangtua perlu bersabar untuk menjadi pendengar yang baik dan memberikan jawaban yang logis agar anak mampu menyerap informasi dengan baik dan merespon dengan baik pula.

Nah, sekarang kita sudah mengetahui kapan dan dimana kita bisa mengajak anak berbicara sesuai kemampuannya menyerap informasi. Pastikan tidka mengajak anak berbicara berlebihan di umur-umur awal paska kelahiran. 

Komunikasi orangtua dan anak adalah kunci utama agar anak dapat berbicara dengan baik. Jangan menyepelekan komunikasi walaupun hanya sekejap, apalagi ketika anak bertanya tentang sesuatu.  Ingat! anak yang banyak berinteraksi dengan orangtua akan condong lebih sukses secara sosial dan emosional.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun