Mohon tunggu...
Maheido
Maheido Mohon Tunggu... Penulis - Blogger Animasi

Penggemar karya animasi dan komik. Blog pribadi: www.maheidoku.web.id

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Ketika Malaysia Ingin Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Resmi ASEAN

29 Maret 2022   17:55 Diperbarui: 29 Maret 2022   20:13 1640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Dok. Pribadi

Belum lama ini publik Indonesia sempat dihebohkan dengan berita Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob yang ingin menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi kedua ASEAN.

Menurut Ismail, bahasa Melayu sangat layak untuk hal tersebut karena sudah banyak dituturkan oleh sekitar 300 juta penduduk di negara-negara ASEAN sejak lama dalam kegiatan sehari-hari.

Diantaranya adalah Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand Selatan, Filipina Selatan, serta sebagian Kamboja. Hampir semua negara yang hari ini menjadi anggota ASEAN, ujarnya.

Walau hanya mendengar dari judulnya, kita bisa menebak bahwa berita ini pasti akan menimbulkan reaksi pro dan kontra dari publik Indonesia dan ternyata benar terjadi.

Jika mengikuti percakapan yang terjadi di media sosial, hampir sebagian besar warganet Indonesia menyatakan terang-terangan ketidaksetujuannya dengan upaya Perdana Menteri Malaysia itu.

Meski begitu, ada juga sebagian lainnya yang menganggap hal tersebut mungkin bisa dipertimbangkan dengan dalih bahwa Bahasa Melayu itu juga mencakup Bahasa Indonesia.

Hal ini cukup beralasan mengingat bahasa Indonesia yang hari ini kita kenal dan gunakan, akarnya berasal dari bahasa Melayu. Sebagian dari kata, ejaan, dan lain sebagainya.

Malaysia juga memakai bahasa Melayu sebagai salah satu bahasa resminya namun, seiring berjalannya waktu bahasa Melayu Malaysia dan Indonesia justru berkembang menjadi dua bahasa yang sedikit berbeda.

Ketika Malaysia tetap mempertahankan nama Melayu sedangkan Indonesia lebih memilih menggunakan nama Bahasa Indonesia juga semakin mempertegas perbedaan tersebut.

Masyarakat Indonesia sendiri hampir sebagian besar kini sudah tidak menganggap Bahasa Melayu dan Indonesia itu sama meskipun keduanya memang berasal dari akar yang sama.

Kita tidak tahu bagaimana persisnya publik Malaysia memandang Bahasa Indonesia hari ini namun, menganggap Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia itu sama adalah ide yang buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun