Mohon tunggu...
Mas Samsudin A
Mas Samsudin A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis yang sedang mencari jalan baru.

Lahir di Indonesia, 20 tahun yang lalu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Indonesia, dari Sumpah Pemuda hingga Mendunia

28 Oktober 2021   22:40 Diperbarui: 28 Oktober 2021   23:06 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa Sumpah pemuda, Siapa sih yang tidak mengetahui peristiwa bersejarah ini? peristiwa yang terjadi pada tahun 27 Oktober 1928 ini merupakan peristiwa yang ikonik dan mampu menjadi pengaruh besar dalam pola pikir pemuda-pemudi di kala itu bahkan hingga ke era sekarang ini. Dalam sejarahnya, Sumpah ini tercetus dari rasa cinta terhadap Bahasa dan Bangsanya sendiri, yakni Bangsa Indonesia.

Tercetusnya ide sumpah pemuda ini, tak luput dari peranan orang-orang yang mampu berpikir secara mendalam seolah bisa meramalkan masa depan. tokoh yang berperan penting dalam sejarah itu diantaranya ialah Moehammad Yamin, Sigit, A.K Gani, Soegondo Djojopoespito serta pemuda penggerak lain yang datang dari berbagai daerah. munculnya mereka ini, diharapkan dapat menaikkan martabat Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. 

Dalam sejarahnya, Sumpah Pemuda memiliki tujuan untuk mencetuskan satu bahasa yang akan digunakan untuk seluruh penduduk Indonesia. hal itu tak lepas dari latar belakang Bangsa Indonesia yang memiliki banyak bahasa daerah.

Saat itu juga anggota kongres pemuda sadar akan bahaya dan konsekuensi yang didapatkan jika tidak mencetuskan satu bahasa persatuan yang adil. Sebelum adanya Bahasa Indonesia, semua orang masih menggunakan bahasa daerahnya masing-masing. para pemuda itu kemudian mengambil bagian dalam Bahasa Melayu yang merupakan bagian dari Indonesia. 

Bahasa Melayu merupakan lingua franca (bahasa asli) sebelum Indonesia didaulatkan menjadi sebuah Negara Utuh. Hal tersebut tidak luput dari masa perjuangan kemerdekaan, dimana Bangsa Indonesia saat itu memerlukan bahasa yang bisa menjadi alat pemersatu dalam berinteraksi antar satu sama lain, sebelum melebur dan terpisah menjadi bahasa khas antar daerah.

Setelah perumusan panjang dan melalui kongres pemuda kedua yang diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928, pada akhirnya para pemuda dan pemudi berhasil melahirkan sumpah pemuda yang diakui oleh seluruh pemuda di penjuru Nusantara, serta menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional. Dalam sumpah tersebut berisi atas tiga poin:

"Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia."

"Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia."

"Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia."

Dalam era Globalisasi yang semakin meluas, derajat bahasa saat ini mulai diperhitungkan dalam skala internasional, termasuk Bahasa Indonesia yang awalnya sebagai bahasa nasional, saat ini telah memiliki kekuatan untuk dapat menjadi bahasa internasional yang dapat bersaing di kancah dunia.

Selain pengguna bahasa yang lebih banyak dan luas jaringannya, pengaruh besar yang mengangkat sebuah bahasa dapat dilihat dari sejarahnya yang memiliki nilai historis. hal tersebut membuat peluang untuk mendapatkan perhatian dari negara lain meningkat.

Menurut Bambang Kaswanti Purwo, Guru Besar Linguistik Universitas Atma Jaya Jakarta, Bahasa Indonesia saat ini telah menempati posisi ketiga setelah Bahasa Inggris, dan Spanyol. kesempatan itu sangat jarang ditemui pada negara lain yang juga memiliki status 'Negara berkembang'

Sebagai pihak pesaing baru, Indonesia sebagai pengguna bahasa yang ingin menembus pasar dunia dapat menjaga nilai historis dan kedudukan bahasa Indonesia agar bisa menjadi terhormat di mata negara lain. salah satunya dengan melestarikan serta menggunakan bahasa tersebut sebagai bahasa persatuan, dan tidak menautkannya dengan bahasa lain yang sudah maju.

kebanggaan lain bagi penutur Indonesia, ialah mereka yang meggunakan serta mengajarkan bahasanya kepada pihak lain dalam jumlah banyak. tidak hanya di Indonesia, penutur asli juga tersebar di seluruh penjuru dunia. Oleh sebab itu, masa depan bahasa Indonesia juga sangat bergantung pada kepercayaan diri penutur yang mengunakan bahasa Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun