Setidaknya ada 2 keunggulan (baca: keuntungan) timnas Inggris dibanding Denmark.
Jadi sudah sewajarnya kalau Inggris lebih diunggulkan ketimbang Denmark. Sekuat apapun sepakan 'kuda hitam'Denmark. Orang lebih menjagokan anak asuh Gareth Southgate.
Keunggulan pertama, Inggris main di kandang sendiri. Ibarat halaman rumah. Harry Kane dkk hapal betul setiap jengkal tanah di stadion Wembley.
Semua orang juga tahu. Main di rumah sendiri itu jumlah pemainnya 12. Bukan kesebelasan. Pemain ke-12 tidak lain tidak bukan ya pendukung tuan rumah.
Sorak sorai dan riuh tepukan penonton itu bak tenaga magis. Dapat mendongkrak semangat pemain sepanjang laga.
Boleh saja Denmark sudah menyusun strategi. Bagaimana mematikan permainan Inggris. Tapi pemain ke-12 sudah masuk hitungan belum?
Kedua, motivasi. Inggris adalah negara lahirnya permainan sepakbola. Kompetisi Liga Primer Inggris suka tidak suka saat ini adalah yang terbaik di benua biru. Bahkan si dunia.
Tapi Inggris sudah hampir 60 tahun tidak pernah meraih gelar internasional. Semua orang sudah tahu. Inggris terakhir raih gelar juara dunia tahun 1966.
Maka sekaranglah saatnya Inggris mendapatkan gelar yang sudah puluhan tahun diimpi-impikan.
Inilah motivasi terbesar pemain Inggris dalam melakoni laga semifinal Euro 2020. Tidak ada yang lebih tinggi motivasi. Selain mempersembahkan gelar untuk masyarakat dan negara.
Bukan Sekedar Impian
Tentu saja semuanya bukan sekedar impian di siang bolong. Fakta di lapangan hijau menunjukkan dukungannya.
Selama Piala Eropa 2020 berlangsung. Timnas Inggris belum terkalahkan dalam 5 kali penampilannya.
Di babak fase grup. Anak asuh Gareth Southgate mengalahkan Ceko 1-0. Bermain imbang 0-0 lawan Skotlandia. Terakhir mengalahkan Kroasia 1-0.
Yang paling fenomenal tentu dapat membungkam Jerman di babak perempat final. Dengan skor cukup meyakinkan 2-0.
Materi pemain lini per lini pun sangat baik. Ada Jordan Pickford di bawah mistar gawang Inggris.Â
Di lini pertahanan ada bek tangguh Harry Maguire, Kyle Walker, John Stones dan Luke Shaw. Sampai saat ini Inggris baru kebobolan 1 gol.
Lini tengah dikawal oleh pemain-pwmain bertalenta. Phil Foden, Bukayo Saka, Declan Rice dan Philips.Â
Sementara di lini serang mengandalkan Harry Kane. Plus pemain-pemain muda semacam Raheem Steeling, Jack Grealish dan Marcus Rashford.
Jadi wajar kalau timnas Inggris. Penuh percaya diri dapat mengatasi perlawanan Denmark. Selanjutnya melaju ke final menghadapi Italia.
Tim Dinamit Denmark
Tapi Denmark juga bukan tim yang mudah ditaklukkan. Publik pasti ingat Piala Eropa 1992. Denmark yang merupakan tim cabutan. Bisa keluar sebagai jawara.
Soal motovasi pun Denmark tak kalah membaranya. Bertekad ingin memberikan hadiah. Sebagai penghiburan bagi Christian Eriksen yang sedang dalam masa pemulihan.
Insiden kolapsnya Eriksen. Bukan saja mengundang simpati bahkan empati. Tapi juga mengobarkan semangat rekan-rekannya.
Sempat terpengaruh pada 2 laga awal. Denmark kemudian meledak menghancurkan Rusia 4-1.
Membenamkan Wales 4-0 di babak 16 besar. Terakhir melibas Ceko 2-1 di babak perempat final.Â
Materi pemain tim dinamit Denmark. Tak kalah moncernya. Denmark punya kiper tangguh Kasper Schmeichel.
Di barisan pertahanan ada Andreas Christensen, Simon Kjaer dan Vesteergaard. Plus Pierre-Emile Hojberg, Thomas Delaney dan Stryger di barisan tengah.
Barisan penyerangan dihuni oleh Daamgaard, Braithwaite dan Dolberg Sejauh ini para striker itu sudah mengoleksi 12 gol.
Jadi Tiga Singa yang akan mengaum atau tim dinamit yang akan meledak?
Kita tunggu dini hari nanti.
Jkt, 070721
