Horeee. Libur panjang telah tiba.
Bagi yang banyak duit inilah kesempatan menikmati hidup. Pergi pelesiran ke tempat-tempat wisata atau berleha-leha di hotel.
Wajar berlibur setelah jenuh rebahan berbulan-bulan di rumah akibat pandemi covid-19. Toh tidak ada larangan bepergian. Hanya himbauan untuk tidak bepergian jauh. Yang penting selalu menaati protokol kesehatan.
Jarang lho ketemu hari libur sampai 5 hari. Biasanya paling lama 3 hari, Jum'at Sabtu Minggu. Ini dari hari Rabo sampai hari Minggu. Kapan lagi?!
Minum teh nasgithel
Nah yang kantongnya sudah jebol seperti saya, kita cari cara lain untuk menikmati libur panjang ini. Sayang juga kan kalo tidak kita manfaatkan.
Saya pribadi merasakan kebahagiaan manakala dapat dengan santai minum teh nasgithel. Panas legi dan kenthel.Â
Benar-benar menikmati teh dengan santai tidak diburu-buru oleh pekerjaan atau ditunggu oleh orang lain. Bukankah kata pepatah mengatakan, bahagia itu mudah. Simpel begitulah.
Semalam saya sudah memulai menikmati libur panjang dengan pergi tidur lebih cepat. Molor. Pekerjaan sudah saya bereskan sampai sore hari. Lupakan tugas-tugas dan nikmati masa liburan panjang.
Pagi ini saya mencoba menikmati masa jeda dari rutinitas dengan minum teh nasgithel. Sehabis subuh saya sudah merebus air.
Sambil menunggu air mendidih saya suapkan ubo rampe ritual ngeteh nasgithel. Teko teh poci dari tanah liat. Teh tubruk hitam dan gula batu. Sesederhana itu.
Setelah air mendidih tuangkan ke dalam teko yang sudah dimasukkan teh hitam. Biarkan sekitar 5 menit sampai mengeluarkan aroma wangi daun teh dan bunga melati. Setelah iti tuangkan ke dalam cangkir yang sudah diberi sepotong gula batu.
Seruput pelan-pelan. Cium wangi teh. Nikmati sensasi khasiat teh mengendorkan syaraf-syarat yang tegang karena beban pekerjaan atau kesulitan hidup.
Habis satu cangkir. Tuang lagi. Oh ya, gulanya jangan diaduk. Biarkan dia terlepas sendiri bongkahan gula batunya. Memang pada awalnya akan terasa pahit dan asam. Tapi lama-lama akan muncul rasa manis asam sampai akhirnya rasa manis yang lebih dominan.
Begitulah filosofinya minum teh nasgithel. Kata para sesepuh jalannya kehidupan itu lebih baik berpahit-pahit dahulu baru manis kemudian.
Jangan dibalik, menikmati manisnya hidup pada awalnya tetapi kemudian merasakan kepahitan pada akhirnya. Sengsara!
Maaf, ini sekedar renungan diri sendiri saja. Jangan diambil sampai ke hati. Tiap-tiap orang pastilah mempunyai cara dan gaya masing-masing untuk menjalani dan meikmati hidupnya.
Selamat berlibur!
#refleksidiri  #edisiliburan
Jkt, 281020