Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jalan Keluar

19 September 2020   16:16 Diperbarui: 19 September 2020   16:19 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bu hari Senin ulangan tengah semester. Besok hari terakhir bayar SPP, dua bulan", kata anakku.

Tubuhku bergetar, tulang-tulang sendiku serasa terlepas satu-satu. Mataku berkunang-kunang, bumi rasanya berputar kencang sekali. Kepalaku pusing, aku terjatuh duduk. Lemas !

Sesaat kemudian aku berusaha mengunpulkan sisa-sisa tenaga. Aku meraih kaki meja dengan sedikit merangkak aku berusaha berdiri. Bisa !

Masih sedikit terhuyung-huyung aku meraih gelas dan menuangkan air putih. Seteguk demi seteguk air dingin itu melewati tenggorokanku. Lega !

Kata-kata anakku tadi bak gledeg yang menyambar di siang bolong begitu mengagetkanku. Sebenernya sudah beberapa kali anakku mengingatkan tapi karena memang tidak ada yang jadi sampai hari ini belum terbayar juga. Begini jadinya kalo sekolah di swasta setiap saar harus mikirin biaya.

Aku sesungguhnya kasihan melihat anakku menjadi sepertinya tidak semangat belajar. Apalagi ditambah dengan situasi pandemi ini. Aku sering melihat anakku termenung pasti memikirkan belum bisa ambil kartu ulangan tengah semester.

Bukan tanpa usaha, bahkan aku sudah kesana kemari mencari pinjaman, hasilnya nihil. Memang sekarang kondisinya semua orang lagi pada susah karena pengaruh corona. Banyak orang yang jatuh miskin.

Di samping berusaha mencari pinjaman aku juga sudah tak habis-habisnya memanjatkan doa. memohon pertolongan yang Maha Kuasa. Jadi saat ini aku hanya bisa pasrah.

                        **

Pikiranku berkecamuk, antara rasa kasihan kepada anak dan perasaan malu dan takut. Kasihan kalo sampai anakku tidak bisa ikut ulangan tengah semester padahal anakku sejatinya anak yang baik dan pintar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun