Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ruwatan

2 Agustus 2020   07:08 Diperbarui: 2 Agustus 2020   07:32 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dia juga hanya menuruti perintah ibu", jelas suamiku.

Aku tak bisa berkata-kata lagi. Semua ini bersumber dari ibu mertuaku yang begitu percaya dengan hal-hal yang di luar nalar ini. Kami tidak berani membantah kemauannya karena kami semua begitu bergantung kepadanya. Bukan hanya aku dan suamiku atau si kakek, hampir semua orang kampung begitu tunduk kepada ibu mertuaku yang sangat berkuasa karena kekayaannya.

Tapi kali ini aku tidak sanggup lagi menuruti permintaan si kakek yang katanya baru saja mendapatkan wangsit. Semalam memang aku lihat dia seperti orang semedi semalaman. Paginya dia berbincang dengan suamiku. Akhirnya suamiku menyampaikan permintaannya kepadaku. Aku marah mendengar permintaannya lewat suamiku. Aku harus dibersihkan dari roh-roh jahat yang menempel di tubuhku dengan ruwatan.

Aku kan pernah bilang aku sudah hapal di luar kepala seperti apa trik para lelaki untuk menarik perhatian dan mendekatiku. Dari pandangan mata, gerakan tubuh atau ucapan aku tau arahnya kemana. Jadi dengan permintaannya kali ini pun aku tau apa sesungguhnya maksudnya.

Masa aku harus dimandikan kembang olehnya pada tengah malam, ada-ada aja pikirku !

Jkt, 020820

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun