Mohon tunggu...
mas ruroh
mas ruroh Mohon Tunggu... -

saya mahasiswa yang sedang belajar menjadi manusia yang lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Terpadu

13 Oktober 2010   17:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:27 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Latar Belakang Pembelajaran Terpadu

Penyelenggara pendidikan khususnya pembelajaran di kelas-kelas sekolah dasar sampai saat ini lebih menekankan pada pendekatan yang menekankan pada penyelesaian program pembelajaran, pelaporan, bersifat budjed oriented, hubungan kerja secara vertical yang ditunjukan dengan pemesanan dan perancangan oleh atasan dan dilaksanakan oleh bawahan.

Kenyataan tersebut telah berlangsung berpuluh tahun, sehingga secara psikologis anak senantiasa diabaikan dan telah membentuk image masyarakat tentang pelaksanaan pembelajaran di sekolah yang hanya penguasaan materi-materi yang bersifat artificial.Guru adalah pelaksana pembelajaran di kelas dengan seluruh kebijakan telah diatur secara tertulis maupun tak tertulis. Pengabaiaan siswa mengakibatkan perkembangan anak mengalami berbagai hambatan. Akibatnya banyak anak tidak mampu mengembangkan potensinya, mereka hanya belajar mengikuti alur yang telah dirancang oleh guru sebagai perpanjangan perncanaan dan kebijakan para penguasa institusi pendidikan

Anak sekolah dasar berusia 6-12 tahun merupakan masa perkembangan yang sangat kritis. Pada usia ini anak berada pada fase perpindahan dari pra operasional konkret. Perkembangan meliputi seluruh ranah yang berlangsung secar bersama-sama dan menyeluruh (holistik). Perkembangan satu dimensi dipengaruhi dan mempengaruhi dimensi lainnya, sehingga perhatian dan penanganan perkembangan satu dimensi satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Aspek perkembangan fisik dapat dipisahkan dengan perkembangan sosial, emosi, dan kognitif dan sebaliknya, dan perkembangan itu terpadu dengan pengalaman, kehidupan, dan lingkungan.

Kegiatan belajar anak tidak terlepas dari karakteristik perkembangannya. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa anak-anak belajar melalui kerja, aktivitas, dan perbuatan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar anak. Melalui interaksi dengan lingkungan, mereka memperoleh pengertian-pengertian tentang dunia sekitar alamiah. Anak belajar dengan mengamati peristiwa, interaksi dengan materi yang dipelajari, interaksi dengan orang tua, dan teman sebaya

Kebutuhan obejektif calon guru sekolah dasar di lapangan nantinya secara logis mengelola subjek didik yang berusia muda (6-12 tahun) yang penyelenggaraan pembelajarannya memiliki karakteristik tersendiri.

Hakikat Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai pendekatan belajar mengajar yang dapat melibatkan beberapa kajian dalam satu mata pelajaran, beberapa mata pelajaran, atau antar dan inter mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada anak.Pembelajaran terpadu merupakan suatu kecenderungan yang berorientasi pada praktek pembelajaran sesuai dengan perkembangan (Developmentally Appropriate Practice).

Pendekatan pembelajaran terpadu dilaksanakan dengan bertitik tolak dari satu tema, topik, atau peristiwa otentik yang terjadi disekitar anak dan selanjutnya tema-tema atau peristiwa otentik itu dipilih dalam konsensus antara guru bersama murid. Pemilihan tema bukan untuk literasi bidang studi, akan tetapi digunakan sebagai penggerak dan pengikat konep-konsep menjadi suatu sajian yang utuh dan bermakna. Tema dapat digunakan sebagai awal penjelajahan (eksplorasi) konsep-konsep dan/atau sebaliknya konsep-konsep dapat digunakan untuk menjelajahi tema dalam rangka mencapai kebermaknaan belajar serta kesatuan konsep dan pengetahuan yang utuh.Pembelajaran ini melibatkan anak secara maksimal dan menempatkan siswa sebagai subjek yang memiliki otorita belajar. Keaktifan siswa dalam belajar bukan karena rancangan guru menutupi apa yang direncanakan guru, melainkan keaktifan alamiah yang muncul untuk proses mengeksplorasi tema-tema sehingga mendapatkan konsep-konsep yang utuh dan bermakna.

Banyak kelebihan dari pembelajaran terpadu, diantaranya pengalaman dan kegiatan belajar anak akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak.

Kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan bertolak dari minat dan kebutuhan anak. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi maka, sehinga hasil belajar akan dapat bertahan lama. Pembelajaran terpadu menumbuhkan kembangkan keterampilan berpikir anak. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui dalam lingkungan anak, berpikir praktis pun berkembang melalui pembelajaran ini. Menumbuh kembangkan keterampilan sosial anak seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan respek terhadap gagasan oranglain.

Berdasarkan uraian tersebut diatas pembelajaran terpadu sangaatlah baik bagi perkembangan anak. Sehingga adalah hal yang lumrah menerapkan pembelajaran terpadu bagi anak usia sekolah dasar.

Daftar Pustaka

Ypadmono.Pembelajaran Terpadu .Diakses dari (www.kompasiana.com/Feeds/) pada tanggal 30September 2010.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun