Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menghutankan Rumah Sendiri, Manfaat dan Risiko

9 Agustus 2019   08:34 Diperbarui: 9 Agustus 2019   08:47 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menghutankan Rumah Sendiri, Manfaat nya Tidak Hanya untuk Sendiri, foto: Masrieirie kompasiana

Saat mengerami telurnya atau mengurus bayi nya, induknya atau  yang jantannya (bergantian) suka turun ke halaman. Mengorek tanah dan mencari cacing. Kalau ada makanan mereka akan mematuk dengan paruh, membawanya ke sarangnya. Menyuapi bayinya.....," saya menjelaskan.

dokpri
dokpri
Kami sekeluarga tidak pernah mengusir burung-burung itu, dan tidak menebangi rumpun bambu sarang habitat mereka. 

dokpri
dokpri
Rumpun Bambu dan Pepohonan, Pabrik Oksigen dan Penahan Angin Kencang

Rimbun  dedaunan bambu  itu, berkah bagi burung-burung yang kehilangan habitatnya . Namun bagi kami sekeluarga khususnya, ada 'pabrik' oksigen sejak matahari terbit hingga matahari terbenam. Oksigen yang menyegarkan pernafasan kami, terasa teduh ke dalam rumah.

dokpri
dokpri
Bagi lingkungan,  sudah jelas oksigen dari setiap lembar daun akan memenuhi kebutuhan  mahluk hidup penghuni kompleks, kota, dan negeri.... Kenyataannya,  pepohonan di hutan sudah  menipis, lahan kosong tempat pepohonan tumbuh semakin langka. 

Sementara bahaya polusi di perkotaan sudah menjadi momok menyeramkan bagi kesehatan  fisik dan psikologis. Kekurangan oksigen menjadi akar  segala penyakit .

Minusnya. Serangga Hama, Ulat, dan Ular. 

Kalau ada hutan kecil di halaman rumah, lumayan harus waspada ular. Di pohon bambu ular sepanjang 2 meter lebih pernah terlelap. Selama satu hari satu malam, ular bertapa.

Ular di Pohon Bambu/dokpri
Ular di Pohon Bambu/dokpri
Untuk mengantisipasinya,  di rumah  tidak pernah  ada jendela yang terbuka , atau pintu terbuka di halaman belakang. Tapi  lubang angin yang sangat banyak untuk ventilasi sudah mencukupi. Pintu yang kami buka adalah teras atas, itupun dibuat pintu rangkap, yaitu pintu besar yang ditutup dengan kawat nyamuk besar. Jadi ventilasi raksasa.

Celah bawah pintu ditambah selotip yang sewarna dengan pintu. Keset sabut kelapa bisa membantu jika di simpan di depan pintu. Lalu saya tambahkan tali ijuk hitam. Jadi, ularnya tidak masuk rumah. Namun ular yang besar dan tidur di pohon bambu , kami tangkap. Minta bantuan orang yang sudha biasa, lalu ularnya dimasukkan ke dalam karung, dan kami pindahkan ke  sungai besar.

Rumah dan Kesempatan Menghutankannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun