Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengungkap Bagaimana Ilmu Pelet (Pengasihan) Bekerja

6 September 2020   19:22 Diperbarui: 24 Mei 2021   14:09 19098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui bagaiamana ilmu pelet bekerja (pixabay)

Terkadang seseorang tak menyadari bila ia sedang ditaksir oleh seseorang. Bisa jadi ia menolak secara halus atau secara kasar. Atau tidak ' ngeh' dengan apa yang terjadi pada orang lain yang diakibatkan oleh pesona dirinya.

Karena tak kunjung memperoleh kepastian perasaan, terkadang mendorong seseorang untuk melakukan cara-cara instan untuk memuluskan keinginannya.

Ilmu pelet menjadi sarana seseorang untuk menaklukkan hati orang lain. Mengenai korban pelet bisa laki-laki atau perempuan dengan efektifitas yang sama .

Baca juga : Inilah 5 Benda yang Bisa Membuat Orang Kena Pelet!

Konon ilmu pelet berasal dari kisah purba para manusia yang mengalami kegagalan cinta, sehingga jiwanya mu'allaqoh (tergantung), ia sudah tidak diterima di kahirat, akan tetapi sudah tidak ada di dunia,  sehingga jiwanya bergentayangan menghantui para manusia penghuni bumi yang lalai.

Menurut keterangan Ki Ageng Rogojiwo  jiwa-jiwa para manusia yang tidak diterima di akhirat tapi tidak bisa lagi mendiami bumi bersemayam dalam jiwa-jiwa manusia penghuni bumi yang mau jadi sekutunya .

Mereka hadir secara gaib dalam mantra dan ritual khusus dengan sesajian penuh. Sehingga saat mantra dibaca mereka akan muncul menuruti keinginan sekutunya.

Atau mereka akan mendiami benda-benda tertentu yang dimiliki manusia yang dijamas, dimantrai dan dilakukan ritual.

Cara ilmu pelet bekerja

Yang jelas,mereka, para makhluk tak kasat mata butuh media untuk bisa melancarkan aksinya. Bisa saja melalui makanan, minuman, atau mantra yang diucapkan dan ditiupkan dalam benda-benda tertentu.

Saat makanan dan minuman yang telah dimantrai sudah  masuk ke dalam diri si korban, maka efeknya akan segera terlihat. Pengaruh ini akan muncul di otak bawah sadar. Menancap dalam di sanubari korban.sehingga korban akan terpengaruh pikirannya.

Baca juga : Destinasi Wisata Pelet Marongge: Ketika Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Ia akan terus terikat dengan cinta palsu yang tak bisa dinalar, bahkan rela melepas apapun yang berharga dari dirinya. Termasuk keperawanan, kehormatan, bahkan nekad mengorbankan rumah tangga.

Meurut Ki Ageng Rogojiwo, saat seseorang telah terpengaruh dengan ilmu pelet, maka tidak bisa mudah saja melepaskannya. Kecuali harus ada upaya spiritual agar terbebas dari pengaruh ilmu pelet.

Rukyah adalah salah satu jalan keluarnya. Dengan ayat2 suci Alqur'an pengaruh pelet bisa hilang.

Berikutnya adalah dengan melakukan ritual sesuai tradisi di daerah masing-masing, misalnya dengan melakukan ruwatan, mandi berendam di tempat tertentu dengan bimbingan guru spiritual.

Bahkan menurut Ki Ageng Rogojiwo  bahwa pengaruh ilmu pelet bisa hilang dari seseorang bila ia mau bercermin pada air kencingnya sendiri yang ditaruh di atas daun talas atau di dalam batok kelapa muda. Bila seseorang mampu melihat wajahnya sendiri dalam air kencingnya maka ia akan terlepas dari pengaruh ilmu pelet yang membelenggunya.

Baca juga : Ilmu Santet dan Ruqyah

Menurut Ki Ageng Rogojiwo yang merupakan pengasuh Padepokan Rogojiwo di Semarang ini, seseorang yang mampu menjaga sholat lima waktu dan mendawamkan dzikir pagi petang beruba tasbihat, sholawat dan istighfar, tidak akan terkena pengaruh ilmu pelet.

Mereka yang melakukan ritual mengusapkan tiupan bacaan mu'awidzatatain dan ayat kursi ke seluruh tubuh setiap hendak tidur, juga akan terbebas dari pengaruh ilmu pelet.

Ki Ageng Rogojiwo menyatakan bahwa saat ini manusia banyak yang lalai. Mereka terlalu sibuk dengan urusan dunia, sehingga banyak yang meninggalkan ibadah wajib. Maka tak heran bila banyak manusia yang begitu mudah terkena guna-guna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun