Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Nature

Dentuman Gunung Berapi dan Trauma Penduduk Bumi

12 April 2020   23:08 Diperbarui: 12 April 2020   23:16 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pixabay 

Anak Gunung  Krakatau di selat Sunda kembali meletus,  dan lingkaran abu vulkanik terlempar ke atas langit sejauh 200m dari puncak anak krakatau atau  365m dari permukaan laut. Pasca letusan ini terdengar menggelegar beberapa kali dentuman dari perut bumi yang suaranya menggema sampai langit Jabodetabek.

Indonesia memiliki ratusan gunung yang  tersebar di Sumatera,  Kalimantan,  Sulawesi Jawa,  Bali,  dan Papua.

Diantaranya ada beberapa gunung yang pernah  meletus sampai puluhan kali  dan beberapa diantaranya sampai sekarang masih aktif, dan menyisakan trauma serta kekawatiran kalau suatu saat meletus lagi.

Di Indonesia ada beberapa gunung yang pernah meletus antara lain

1.Gunung Galunggug

Gunung yang ada di Jawa barat ini pernah meletus beberapa kali. 1822,1894,1918, dan terakhir letusan berjalan selama 9 bulan di tahun 1982-1983, selama kurun waktu letusan ribuan  jiwa melayang dan pada letusan terkhir di tahun 1983, 12 desa ditinggalkan oleh warganya begitu saja.

2. Gunung Merapi

Gunung yang lokasinya berada di pertengahan wilayah DIY, kab. Klaten,  Kab. Boyolali ini juga pernah meletus puluhan kali.

Letusan tahun 1930, yang menghancurkan tiga belas desa dan menewaskan 1400 orang, merupakan letusan dengan catatan korban terbesar hingga sekarang
Letusan bulan November 1994, menyebabkan luncuran awan panas ke bawah hingga menjangkau beberapa desa dan memakan korban 60 jiwa manusia.

Awan panas yang disebut  wedhus gembel ini konon panasanya 1000-1100 derajat dan sampai permukaan bisa 500-600 derajat celcius,  atau enam kali panas air mendidih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun