Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Tumbak Cucukan" Karakter Tak Terpuji yang Harus Dijauhi

7 April 2020   22:01 Diperbarui: 7 April 2020   22:06 1887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi  pixabay

Senjata manusia yang tajamnya melebihi pedang kesatria adalah lidah. Gerakan mulut bagian dalam dan berkolaborasi dengan suara dan bibir ini bisa menjadi sumber kebaikan atau keburukan. Bahkan bisa menjadi petaka,  tergantung dari bahan apa sebuah muatan pembicaraan.

Mulut seseorang bisa menyebabkan peperangan,  pun sebaliknya bisa menyebabkan perdamaian.  Maka dalam Islam seseorang dianjurkan untuk  diam daripada berbicara hal yang buruk.

Dalam kehidupan kita memang tak bisa membebaskan diri dengan memilih orang sebagai kawan .  Sebab siapapun bisa berhubungan secara sosial dengan kita.

Hanya saja bila kita sudah membuktikan bahwa kawan kita -- dengan ucapanya -- membahayakan diri kita atau orang lain, maka segeralah menjauhinya.

Orang jawa mengenal kata "tumbak cucukan, diadopsi dari kata tumbak  (dalam bahasa Indonesia menggunakan huruf "o" tombak),  berupa senjata tajam dengan gagang yang panjang berupa tongkat besi atau kayi cucukan atau ujung runcing yang mudh untuk menusuk atau melukai.

Kata tumbak cucukan dipresentasikan untuk mulut yang  terbiasa diumbar,  berbicara sembarangan, mengada-ada dengan maksud mendapatkan pujian atau menghindar dari berbagai masalah dan akibat perbuatannya sering menimbulkan korban.

Kata paling mudah untuk menerjemahkan tumbak cucukan adalah adu domba.  Sebab dengan perkataannya seringkali timbul efek perselisihan dan hal yang  tidak menyenangkan bagi orang lain.

Dalam sebuah kantor perusahaan tentu ada bos,  orang dekat,  dan para pegawai biasa.  Seringkali orang-orang dekat bos  perusahaan membuat penilaian terhadap karyawan yang levelnya berada di bawahnya.

Seorang bos perusahaan tentu lebih percaya dengan orang-orang yang dekat dengannya daripada orang yang berada di bawahnya. Sehingga mudah saja bagi orang  dekat si Bos menyingkirkan orang yang tidak disenanginya dengan cara  "kakudhung wawulang macan" berlindung di balik kekuasaan si Bos untuk menyingkirkan orang yang tidak disukai.

Berbagai cara  bisa ditempuh,  antara lain dengan membuat penilaian karyawan di hadapan si Bos,  dan menghasut bos agar memberhentikan orang yang tidak disukai di kantor tersebut. Dan tindakan orang dekat yang sering mengadukan anak buah kepada si bos ini disebut tumbak cucukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun