Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bila Lockdown Benar-benar Diberlakukan di Jakarta

18 Maret 2020   09:05 Diperbarui: 18 Maret 2020   09:28 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kompas.com

Kita memang tak pernah membayangkan bila makin hari pasien terinveksi covid-19 makin bertambah, meskipun angka kematian masih minim.

Dari daerah-daerah di Indonesia juga muncul laporan para penderita yang juga bertambah yang dirawat di rumah sakit pemerintah seperti Semarang,  Manado, Riau, Solo, dan sebagainya.

Dan DKI sendiri menunjukkan korban terinveksi corona terbanyak dari seluruh data di Indonesia. Dan setiap hari jumlah pasien yang bertambah cukup mengkhawatirkan.

Sebagaimana banyak disebut DKI memberlakukan berbagai kebijakan publik untuk mencegah merebaknya virus corona dan menekan agar jumlah penderita tidak bertambah.  

Antara lain dengan meliburkan anak sekolah,  melakukan imbauan tidak berkerumun sehingga tempat-tempat keramaian menjadi sepi.  Mall,  lokasi wisata,  kafe,  tempat  hiburan, adalah wilayah yang paling terdampak dan merasakan imbas yang sangat berat akan kebijakan  ini.

Anjuran untuk tetap tinggal di rumah oleh anggota masyarakat DKI memang bisa ditaati oleh sebagian orang.  Tapi mereka yang menggantungkan hidup di sektor non formal seperti pegawai,  karyawan pabrik, karyawan toko,  dan ratusan sektor pekerjaan lain tak bisa menahan diri  untuk tidak pergi ke luar rumah.

Sehingga dampak yang  paling terlihat adalah mengularnya antrian  transportasi publik karena dibatasi jam  operasional dan rute nya di ubah.

Dan efeknya korban terinveksi virus corona di Jakarta makin bertambah.

Saya pernah menuliskan artikel tentang isolasi jakarta  di sini.

Tapi kalau melihat kesadaran warga masyarakat yang setengah hati tanpa mengimbanginya dengan pelayanan yang  memadahi sepertinya memang agak sulit mengisolasi warga Jakarta.  

Misalnya Pemerintah DKI menutup semua akses angkutan publik,  stasiun, terminal, Bandara,  akses jalan tol, bahkan menutup pabrik dan pasar agar orang-orang bisa dipaksa tinggal di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun