Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Memperhitungkan Total Populasi dalam Bisnis Kuliner

16 Maret 2020   09:56 Diperbarui: 16 Maret 2020   10:07 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya punya usaha siomay sudah hampir 20 tahun,  setelah sebelum bekerja di berbagai macam bidang usaha. Dari guru, buruh, tukang tagih, salesman,  pekerja pabrik,  pekerja hotel,  dan masih banyak lagi jenis pekerjaan yang pernah saya geluti.

Tapi ternyata walaupun usaha sederhana telah membuat saya mengantar anak-anak sukses menjadi sarjana dan kini telah bekerja sesuai bidang masing-masing.

Pekerjaan yang tidak bergengsi ini sebelumnya memang terasa remeh, karena hanya menjual makanan berharga murah, melayani anak sekolah juga warga yang  hidup sudmdah,  karena taraf hidup yang  rendah.

Tapi kalau dilihat hasilnya selama ini, saya menjadi lebih bersyukur. Karena punya pekerjaan tetap, tidak menjadi beban negara, dan bebas mengelola keuangan suka-suka.

Bahkan sebagai pedagang keliling, saya diberi anugerah untuk mengenal begitu banyak orang dari berbagai tingkatan. Dan melayani mereka hanya dengan seporsi siomay.

Rekan-rekan saya seangkatan sudah banyak yang tumbang. Membuat usaha berbagai bidang kuliner. Dari yang  keliling sampai yang  menyewa tempat yang strategis dan mahal. Tapi banyak yang  tidak bisa bertahan. Karena terburu-buru memikirkan keuntungan,  tanpa mempertimbangkan  risiko kerugian.

Sehingga usaha baru setengah perjalanan mereka sudah kewalahan karena habis permodalan.

Ada juga yang  terlalu  bernafsu sehingga berani berspekulasi dengan utang di bank, usaha tidak jalan dan terpaksa melepas agunan.

Saya ingat seorang kawan,  namanya Pak Moel yang kini  telah almarhum. Saat melihat saya berdagang beliau terkesima dan muncul hasrat ingin meniru. Pak Moel mengutarakan niatnya dengan mengajak ngobrol saya. Beliau ingin punya banyak  gerobak soto yang  dijual keliling di daerah Tembalang dan sekitarnya.  Sementara untuk yang  memasak akan direkrut seorang ahli yang  biasa menangani.

Saya sudah berikan masukan, untuk melihat pasar secara rasional. Ada berapa wilayah cakupan warga yang bisa didatangi, dan berapa persen perkiraan yang bisa dijangkau. Agar penjualan bisa tepat sasaran dan bisa memberi keuntungan.

Tapi pak Moel tetap bersikeras ingin usahanya segera bisa dapat keuntungan banyak. Saya diajak pak  Moel mencari produsen gerobak soto yang bisa memproduksi gerobak dalam jumlah banyak dan dalam waktu cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun