Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seks dan Peradaban Manusia

18 Februari 2020   13:04 Diperbarui: 18 Februari 2020   13:08 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Intinya peradaban manusia memang berasal dari sebuah perilaku  seksual antara dua jenis kelamin,  yang  terjadi secara terus menerus dan menjadikan vagina sebagai sebuah titik peradaban.

Seksual memang oleh sebagian orang dianggap sebagai masalah yang  tabu,  tak dapat diungkit dan diproblematisasi secara umum.  Tapi pemahaman tentang organ seksual bahkan bisa dimengerti oleh binatang dan manusia yang  masih bayi.

Kalau tidak percaya,  sentuh saja kemaluan anak laki-laki yang  masih berusia 2 tahun. Meskipun  secara nyata ia belum memahami akan fungsi alat seksual ia akan tertawa geli bila alat vitalnya disentuh.

Kebutuhan dasar manusia berupa seksual ini telah melahirkan berbagai perilaku sosial.

Masalah bisa muncul dari keluarga berupa keluhan dari fihak istri,  alatnya kurang besar,  kurang memuaskan,  bahkan loyo  dan tak berfungsi secara optimal. Maka tak heran bila produk pembesar dan penambah stamina banyak hadir di pasaran.  Meskipun  secara nyata pembesaran alat reproduksi pria,  hasilnya tidak bisa terlihat secara langsung. Masih ingat Mak Erot kan?

Keluhan juga datang dari pihak pria.  Saat merasakan sebuah hubungan yang  hambar,  atau masalah yang  memicu penolakan.

Dorongan seksual yang  terus mendesak membuat seseorang melakukan jalan pintas. "Jajan" di luar dan mencari sumber kesenangan tambahan

Penyedia seks baik di jalanan maupun yang ada dalam sistem lokalisasi tetap akan ada selama masih ada yang membutuhkan. Artinya, stok akan tetap tersedia apabila ada orang yang mencari dan membutuhkannya.

Kejahatan seksual memang kejahatan yang  paling purba. Terjadi bersamaan dengan munculnya Adam dan Hawa. 

Dalam kitab-kitab samawi banyak dikisahkan bagaimana Qabil membunuh Habil. Keduanya adalah putera Nabi Adam yang  memperebutkan seorang perempuan,  dimana perempuan tersebut adalah putri Nabi Adam juga. Qabil merasa lebih tua jadi ia lebih  berhak mendapatkannya.  Meskipun saudaranya menyatakan lebih  mencintai Habil daripada kakaknya.  

Menurut kisah, sebuah batu dihantamkan ke kepala Habil. Ia meregang nyawa, dan itu adalah kisah pembunuhan yang pertama kali dilakukan manusia. (Tafsir At-Thabari).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun