Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Valentine's Day untuk Mengukuhkan Silaturahmi, Mengapa Tidak?

13 Februari 2020   21:04 Diperbarui: 13 Februari 2020   21:03 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara  pribadi saya tidak pernah merayakan valentine day atau hari kasih sayang.  Sebab cinta yang  kami bina sebagai suami istri tak harus divisualisasikan dengan simbol-simbol cinta semisal hari kasih sayang.  

Cukuplah saya sebagai laki-laki bertanggungjawab memenuhi semua kebutuhan hidup keluarga dan istri sebagai pengelola keuangan,  cukup sebagai simbol cinta kami yang terus tumbuh.

Hari kasih sayang diperingati di seluruh dunia dengan berbagai simbol perayaan. Membagikan kartu ucapan, saling berbagi cokelat, bunga, dan berbagai hadiah sebagai ungkapan kasih sayang.

Beberapa negara  seperti Arab Saudi,  Pakistan,  Malaysia secara terang-terangan mengharamkan perayaan valentine day karena menganggap perayaan ini bersumber dari ajaran Kristen (Wikipedia)

Ajaran tentang kasih sayang bersifat universal.  Kasih sayang dibutuhkan oleh semua makhluk,  sebagai anugerah pemberian Tuhan untuk keberlangsungan kehidupan.

Kita bisa melihat bagaimana binatang buas berkasih-sayang.  Bahkan sebuas-buasnya pemangsa takkan tega memakan anak kandungnya.

Manusia hidup sebagai makhluk  sosial.  Berinteraksi dengan beragam sifat dan karakter.  Bahkan berbeda warna kulit dan budaya.  Untuk berinteraksi mereka membutuhkan sifat kasih untuk saling melindungi dan menjaga.  Dan sifat sayang untuk menciptakan rasa saling memiliki untuk tidak saling menyakiti.

Semua orang membutuhkan kasih sayang.  Sebab dengan itu ia akan terus hidup dan bertumbuh.

Sebuah keluarga membutuhkan kasih sayang,  antara ayah dan ibu,  orang tua dengan anak,  dan anak-anak dengan saudara-saudaranya lain.  

Dalam pergaulan kita pun membutuhkan kasih sayang,  dengan ukuran yang  berbeda dan sesuai porsi masing-masing. Terlebih kaum muda yang sedang berpacaran,  mereka membutuhkan  kasih sayang untuk latihan mengelola perasaan.  Agar saat mnjalani hidup berumah tangga mampu bertahan dengan landasan kasih sayang.

Dalam hidup bertetangga kita pun butuh kasih sayang,  yang bisa diwujudkan dalam hal-hal sepele dan remeh.  Semisal menyapukan halaman tetangga yang  bersambung dengan halaman kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun