Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Melongok Mainan Simbah di Kampoeng Dolanan Nusantara

13 Desember 2019   17:32 Diperbarui: 13 Desember 2019   17:28 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Egrang di Kampoeng Dolanan | Dok. pribadi

Anak anak terlahir polos dan natural.

Mereka membayangkan menjadi sesuatu melalui alat atau aksi yang mereka mainkan.

Misalnya saat  berimajinasi menjadi seorang pilot, anak mewujudkannya dengan membuat kapal terbang dari kertas  atau bahan lain.

Mereka juga bisa menjadi tokoh dalam berbagai profesi, seperti tentara, polisi,dokter, guru, pedagang, sopir, dan sebagainya.

Pengelola mengajarkan pengunjung bermain gasing | Dok. pribadi
Pengelola mengajarkan pengunjung bermain gasing | Dok. pribadi
Asbab perkara ini menimbulkan ide kreatif yang menguntungkan dari sisi ekonomi. Ribuan jenis  mainan  tersedia di pasar. mulai dari balon sampai mobil remot. Semua mainan ini dibuat untuk anak-anak meskipun kadang ada juga orang dewasa yang memainkannya.

Zaman dahulu banyak orang susah. boro-boro bisa membeli mainan yang mahal, bisa makan saja sudah bersyukur. Kondisi seperti ini melahirkan kreativitas anak-anak jaman dahulu untuk membuat mainan yang murah, mudah membuatnya , dan tidak sulit menemukan bahannya di sekitar rumah.

Kayu dan tanah liat adalah bahan utamanya.
Barang-barang ini bisa dibentuk menjadi berbagai mainan yang mengasyikan pada jaman dahulu .
Semisal burung dari tanah liat, alat memasak, patung, alat kesenian, baling-baling bambu, gasing, egrang, senapan, alat transportasi dan sebagainya .

Searah perkembangan jaman,mainan tradisional Indonesia makin tersingkir. Digantikan keberadaanya oleh gadget.

Anak-anak jarang keluar berinteraksi dengan teman sebaya karena sibuk menggeser layar Smartphone. Bermain game online dan menoton gambar bergerak di internet.

Sehingga menimbulkan keprihatinan banyak fihak. Endi Aras adalah seorang penggagas keberadaan kampung Dolanan. Bersama seorang penyanyi Nasional Reni Jayusman dan Abbet Nugroho sebagai pelaksana kegiatan, mewujudkan niat menghidupkan kembali tradisi lama berupa Dolanan Nusantara.

Dolanan Nusantara dikonsep Home Stay. Yang memungkinkan pendatang dari luar kota menginap di akhir pekan atau hari libur serta mengisi kegiatan dengan bermain aneka dolanan masa lalu yang ada di Nusantara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun