Mohon tunggu...
Maslani SPd
Maslani SPd Mohon Tunggu... -

Pendidik di SMPN 4 Pelaihari , Kabupaten Tanah Laut., Kalimantan Selatan. Memulai menekuni menulis artikel secara rutin sejak tahun 2013, khususnya artikel yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Beberapa tulisan artikel terbit di koran lokal Kalimantan Selatan, baik koran Banjarmasin Post maupun Radar Banjarmasin.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kenangan Berkunjung Ke Bali

10 Januari 2019   14:07 Diperbarui: 10 Januari 2019   14:08 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang terasa kurang afdhol kata orang,  kalau  berkunjung ke Bali tanpa sempat berwisata ke pantai Kuta yang sangat terkenal tersebut. Demikian pula bagi kami bertiga. Sebelum ke bandara untuk pulang ke Banjarmasin,  penulis bersama Muhtar dan Binoko, menyempatkan diri jalan-jalan ke Pantai Kuta,  setalah mengikuti kegiatan pelatihan selama hampir seminggu.

Pagi itu, Sabtu tanggal 19 Nopember 2016 yang lalu, sekitar pukul 08.30 WIT,  kami bertiga menyewa sebuah mobil rental yang banyak menunggu di depan hotel. Sesuai dengan kesepakatan dengan sopir, sebelum diantar ke bandara I Gusti Ngurah Rai pukul 11.00 WIT, kami keliling untuk berkunjung ke beberapa tempat yang akan dikunjungi.

Tujuan pertama yang dikunjungi adalah pantai Kuta yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan hotel tempat kami menginap. Setelah ceck out dari hotel dan barang --barang kami masuk mobil, kami berangkat menuju pantai Kuta.

Tidak berapa lama kami sudah sampai di tempat tujuan. Saat itu masih pagi dan keadaan di pantai Kuta masih sepi,  karena pengunjungnya  belum banyak yang datang. Kondisi air laut sedang surut,  sehingga terasa pantainya luas. Kami berjalan menelusuri pantai Kuta yang sepi, hanya deburan ombak yang saling berkejaran diterpa angin laut. Cukup lama kami berkunjung menikmati pantai Kuta yang sepi saat itu, ada sekitar 45 menit.

Dokpri
Dokpri
Saat itu, Pantai Kuta sepi dari pengunjung atau wisatawan yang menikmati indahnya pantai dan deburan ombak laut yang menerjang ke pantai. Hanya ada beberapa wisawatan lokal yang berjalan-jalan menikmati Pantai Kuta sepuas-puasnya. Tidak terlihat adanya turis asing yang menikmati pantai pada saat itu, sejauh mata memandang hanya terlihat hamparan pasir pantai dan deburan ombak, sedangkan bangku dan payung tempat duduk atau berbaring sambil memang laut lepas terlihat kosong tanpa ada yang menempatinya.

Dokpri
Dokpri
Selesai dari pantai Kuta, kami menyempatkan diri untuk melihat monumen yang menjadi penanda  terjadinya peristiwa Bom Bali yang tidak jauh letaknya dari Pantai Kuta. Kemudian, kami menuju pusat oleh-oleh dan cendera mata yang dekat dengan pantai Kuta. Ketika kami sampai di pusat oleh-oleh dan cendera mata tersebut, ternyata sudah banyak pengunjung yang datang. Waktu itu sekitar pukul 09.30 WIT. Parkiran sudah penuh, bahkan mobil yang kami carter tidak dapat parkir di sana, sehingga harus keluar mencari parkir di tempat lain. Kami berpencar untuk mencari barang atau oleh-oleh yang sesuai keinginan masing-masing. Toko yang menjual oleh-oleh tersebut cukup besar,  namun penuh dengan pajangan barang-barang sehingga terkesan sempit. Setelah ketemu barang yang dicari, kami menyebrang jalan menuju toko yang menjual pakaian dan pernak-pernik khas Bali.

Dokpri
Dokpri
Sesuai perjanjian  dengan sopir mobil yang disewa, kami menunggu di tempat saat kami diturunkan. Waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 10.30 WIT. Tidak berapa lama mobil datang menjemput kami untuk selanjutnya diantarkan  ke Bandara Ngurai Rai. Perjalanan dari pusat oleh-oleh ke bandara sekitar 20 menit. Kami tiba di bandara dan ceck in untuk penerbangan ke Banjarmasin transit di Jakarta, sesuai dengan tiket yang sudah kami pesan.

Sambil menunggu pesawat yang akan menerbangkan kami ke Jakarta, penulis  menikmati pemandangan di ruang tunggu bandara Ngurah Rai yang berada di tepi laut. Deburan ombak terlihat jelas menghempas ke batu karang yang ada di pantai. Ngurai Rai memang indah untuk dinikmati, tidak bosan rasanya menunggu keberangkatan untuk penerbangan berikutnya. Indah Bali dari ruang tunggu bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, semoga dapat kembali lagi. Semoga.

Dokpri
Dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun