Mohon tunggu...
Maskur Abdullah
Maskur Abdullah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan Trainer

Jurnalis dan trainer, tinggal di Medan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Ketika Kaum Perempuan Tapsel Ingin Kembangkan Ekonomi Produktif di Pedesaan

23 Februari 2020   11:20 Diperbarui: 23 Februari 2020   12:58 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trainer ketika menjawab pertanyaan salah seorang peserta pada kegiatan training motivasi kewirausahaan di Aula Kecamatan Angkola Barat, Rabu (19/2/2020). (Foto/Muhammad Al-Farizi)

Trainer ketika menjawab pertanyaan salah seorang peserta pada kegiatan training motivasi kewirausahaan di Aula Kecamatan Angkola Barat, Rabu (19/2/2020). (Foto/Muhammad Al-Farizi)
Trainer ketika menjawab pertanyaan salah seorang peserta pada kegiatan training motivasi kewirausahaan di Aula Kecamatan Angkola Barat, Rabu (19/2/2020). (Foto/Muhammad Al-Farizi)
Ungkapan klasik selalu muncul pada setiap sesi training di mana pun, yakni terkait modal usaha. Ketika trainer bertanya, siapa diantara peserta yang sudah menjadi pengusaha atau punya usaha, hanya sekitar 5 persen peserta yang mengangkat tangan. Ketika ditanya siapa yang ingin menjadi pengusaha? Maka 100 persen peserta mengangkat tangan. Ketika ditanya, apa alasan belum memulai usaha? Hampir serentak jawabannya belum punya modal.

"Saya kepingin memulai usaha, tapi saya belum punya modal. Modal yang saya butuhkan 10 juta rupiah," kata seorang peserta kepada trainer.

Trainer tidak memberi jawaban terkait pernyataan peserta itu, tapi kemudian menampilkan contoh dua orang wanita yang sukses menjadi pengusaha, dengan omset ratusan juta dan miliaran. Kedua wanita pengusaha sukses itu memulai bisnisnya hanya dengan modal Rp150 Ribu dan yang satunya bermodal Rp500 Ribu.

"Jadi ibu-ibu, mulailah dengan modal yang ada sekarang, gak usah nunggu modal cukup, karena modal memang tidak pernah cukup bagi kita. Kalau sekarang hanya ada 200 ribu, 300 ribu, 500 ribu atau 1 juta, maka mulailah bisnis ibu dengan modal yang ada itu," kata trainer memotivasi peserta.

Di penghujung sesi, ketika trainer kembali menanyakan, kapan peserta akan memulai membangun atau mengembangkan bisnisnya, serta merta mendapat jawaban serentak dari pengusaha; "besok." Ketika ditanya lagi, apakah perlu modal yang cukup sampai 10 juta? Serentak dijawab; "Tidak.., tapi cukup dengan modal yang ada sekarang,"

Dari kegiatan ini tentu semua pihak berharap, terutama Kepala Dinas PMD Tapanuli Selatan, M.Yusuf Nasution dan Ketua TP PKK Tapanuli Selatan, Hj.Syaufia Syahrul M.Pasaribu, bahwa kaum perempuan yang tergabung dalam TP PKK Kecamatan dan desa/kelurahan, dapat segera memberi contoh bagi masyarakat, mulai membangun usaha di desanya masing-masing. 

Bila TP PKK bisa menunjukkan keberadaannya dalam sektor ekonomi produktif, maka keberhasilan itu diharapkan akan ditiru pula oleh masyarakat yang lain, dan tentu akan mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan di Kabupaten Tapanuli Selatan. Semoga. (**)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun