Mohon tunggu...
Maskur Abdullah
Maskur Abdullah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan Trainer

Jurnalis dan trainer, tinggal di Medan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Duka Aceh di Ladang Minyak

27 April 2018   00:20 Diperbarui: 27 April 2018   00:38 1373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah seorang korban yang sebelumnya mendapat perawatan di rumah sakit terdekat, harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin Banda Aceh untuk mendapat perawatan intensif karena menderita luka bakar yang cukup serius. Perjalanan dari lokasi kejadian ke kota Banda Aceh membutuhkan waktu sekitar 7 jam. (Foto/Nurnisa)

Bila ada upaya legalisasi, anggota legislative ini mendorong adanya peranan pertambangan profesional di bawah Badan Pengelolaan Migas Aceh (BPMA) yang dipantau atau diawasi oleh Dinas Pertambangan.dan Energi Sumber Daya Alam (ESDA). Sehingga secara teknis, pertambangan rakyat itu nantinya memiliki payung hukum, sehingga tidak lagi ilegal. Pemerintah harus pula menempatkan orang-orang ahli di bidang pertambangan untuk melakukan pengawasan.

Sementara itu, terkait musibah ini, Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, telah menurunkan tim dinas terkait untuk melakukan investigasi lapangan."Tiga orang Kadis sudah terjun langsung ke lokasi. Proses pemadaman masih terus dilakukan. Mungkin perlu pengecoran dengan semen karena dengan air tidak bisa," ujar gubernur.

Dia mengakui insiden kebakaran ladang minyak yang dikelola masyarakat tersebut bukan kasus pertama. Sebelumnya, menurut Irwandi, pernah juga terjadi kebakaran serupa. Gubernur Irwandi menjamin penanganan para korban akibat kecelakaan ini akan dibantu pemerintah melalui Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) maupun BPJS Kesehatan.

Mendengar pernyataan ini, tidak kah insiden yang pertama dahulu, seharusnya menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk mengambil sikap dan langkah pencegahan? Apakah harus menunggu jatuhnya korban jiwa lebih besar lagi? Semoga saja insiden ini menjadi kasus yang terakhir. Itulah harapan masyarakat.  (***)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun