“ Neng bapaknya usaha parkiran yak ?”. Tanya sang pemuda
“ Bapak mah gak usaha gituan, emang knapa bang ?”. jawab sang gadis
“ oohh soalnya… nama Eneng selalu terparkir di hati abang !” . Rayu sang pemuda
“ aaahhh abang, Eneng meleleh nih, ayook lah abang lamar Eneng! ”. Pinta sang gadis
“ whaatttt….!! ”. Kaget .
Begitulah dasyatnya sebuah rayuan. Bagaimana jika teknik tersebut di aplikasikan kedalam sebuah bisnis untuk meningkatkan sales income sehingga membuat seorang customer ataupun calon costumer tertarik dengan barang atau jasa yang di tawarkan. Untuk itu di perlukan cara selling yang baik, dalam bukunya Dale Carnegie, how to win and influence people, salah satu caranya adalah dengan mendramatisir sesuatu ide atau dalam hal ini produk yang kita miliki.
Saya mempunyai seorang teman yang sama sama kuliah di Bandung, dia saat masih kuliah saya pikir jago sekali nyeles (Salesman-red), itu juga di aminkan oleh beberapa orang. Doi selalu menyampaikan sesuatu hal fakta dengan dramatisir sehingga terlihat keren, kaya iklan iklan di tipi pokoknya bikin kita kita ngangguk ngangguk lah.
Pernah suatu ketika doi jualan tentang pelatihan publik speaking, nah sampe orang orang yang bukan aktivis kampus pun, tertarik untuk ikut serta, padahal harganya mahal buat kantong anak kuliahan jaman itu, sekitar 500 ribuan atau sejuta kalau tidak salah. Ada hal yang menurut saya yang tidak semua orang memahami termasuk saya saat itu, dia selalu mendramatisir ide idenya secara apik, contohnya saat doi merayu seorang kutu buku untuk ikut pelatihan publik speaking tersebut dengan alasan publik speaking bagus buat sidang skripsi ataupun wawancara kerja sehingga memudahkan kita dapet kerja dan bla bla bla…., padahal saat itu kita masih semester awal awal yang masih jauh dari sidang ataupun wawancara kerja. Ajaib lah nih kawan satu.
Bagi para owner bisnis, hal ini kudu di terapkan pada saat anda bertemu dengan pelanggan, karena keyakinan bahwa produk kita yang paling bagus itu penting, ibarat kalau jualan kecap, kecap kitalah yang nomor satu, tapi ingat jangan pernah kita menjelek jelekan kecap lainnya karena dapat membuat costumer berbalik melawan, apalagi costumer tersebut pelanggan setia kecap lainnya.
Saat ini kata kata dramatisir kerap kali membuat kita berhenti untuk menengok sebentar, contohnya “Beli sekarang, senin depan harga naik”. Nah sobat sekalian, gunakan kata kata rayuan yang dapat mendramatisir produk produk kita, jangan ragu gunakan hal itu sebagai jurus ampuh untuk mendapatkan costumer, karena iklan TV saja mempraktekkan kenapa kita tidak ?.....
.
Oleh :
Mas kukuh