Mohon tunggu...
penulisbiasa
penulisbiasa Mohon Tunggu... Administrasi - istighfar, taubat sebelum terlambat, dunia ini sementara saja

yang telah mereka kerjakan di dunia sia-sia belaka, bukan karena dorongan iman pada Allah

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pergi Delusi, Rindu Menanti

11 Januari 2023   19:08 Diperbarui: 11 Januari 2023   19:09 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

hari-hari dalam hidupku seringkali mengalami sebuah siklus yang tak menentu. siklus psikologis yang kadang datang dan pergi. psikologis antara merasakan kenyataan atau dugaan yang belum tentu kebenarannya karena tidak didukung dengan data dan fakta. 

berawal dari sebuah pengalaman yang sulit dijelaskan dalam tulisan ini, aku mulai mengalami fase hidup yang tidak selayaknya aku alami. mungkin dari sekian tahun aku hidup baru kali ini perasaan dan siklus psikologis yang sangat tak lazim. 

terkadang dari mengingat sebuah kejadian akhirnya aku rangkaikan imajinasiku dengan kejadian tersebut. sehingga seolah ada perasaan dan bayangan bahwa imajinasi yang aku bayangkan tersebut sungguh nyata terjadi. namun yang tak bisa dipastikan adalah tak adanya bukti nyata yang mendukung khayalanku itu tadi. 

oleh salah seorang pakar psikologi hal tersebut ternyata adalah suatu delusi. namun ada sebab yang menjadi pemicu delusi itu. salah satunya yaitu intensitas antara khayalan dan kejadian yang sedikit berkenaan dengan apa yang sedang dikhayalkan dan pernah terjadi sebelumnya. 

namun kini delusi itu perlahan dapat dikendalikan. delusi yang malah menjadikan rindu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun