Mohon tunggu...
Aviasiana
Aviasiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berita Aviasi Mingguan

Kumpulan berita aviasi dari berbagai sumber dengan informasi tambahan sebagai pendukung.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Berita Aviasi Minggu Kedua Februari 2024

9 Februari 2024   22:13 Diperbarui: 9 Februari 2024   23:37 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : needpix.com

Angkatan Darat Amerika US Army menunda program Future Attack Reconnaissance Aircraft (FARA) dan sebagai gantinya mereka akan memfokuskan pada pengembangan kapabilitas pesawat Reconnaissancetanpa awak atau Unmanned Aerial Reconnaissance.

FARA adalah program yang telah dimulai sejak tahun 2018 oleh Angkatan Darat Amerika untuk mencari pengganti helicopter Bell OH-58 Kiowa sebagai helicopter Reconnaissance. 

Program ini merupakan bagian dari program besar Angkatan Darat Amerika yakni Future Vertical Lift (FVL) untuk melengkapi US Army dengan keluarga helicopter pada kekuatannya.

Program FVL sendiri terbagi atas dua variasi yaitu Future Attack Reconnaissance Aircraft (FARA) untuk helicopter serba guna (utility) dan serbu (attack) dan Future Long-Range Assault Aircraft (FLRAA) untuk helicopter  serba guna (utility) dan serang (assault).

Rusia akan Teruskan Proses Produksi Sukhoi S70

Rusia akan meneruskan pengembangan drone tempur kelas berat mereka yaitu Sukhoi S-70 Okhotnik (Hunter) dengan rencana produksi pada pertengahan kedua tahun 2024 ini.

Sukhoi S 70 merupakan pesawat tempur tanpa awak atau Unmanned Combat Aerial Vehicle (UCAV) kelas berat yang dikembangkan oleh Rusia melalui pabrikan Sukhoi dan Mikoyan, drone tempur ini telah berhasil melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2019 yang lalu.

Drone tempur ini ditenagai oleh mesin turbojet AL-31 yang dapat membuat drone mencapai kecepatan hingga 1,000 km/jam dan dengan jarak tempuh hingga 6,000 km serta mampu membawa hingga 2,8 ton persenjataan.

Mesin Al-31 adalah mesin yang dipasang pada pesawat tempur Sukhoi SU-27 serta beberapa varian dari pesawaf tempur Chengdu J-10 asal Tiongkok.

Sumber :

  • aerotime.aero/articles/bbn-airlines-indonesia-boeing-fleet
  • aviationweek.com/air-transport/airports-networks/south-korea-indonesia-bilateral-agreement-boost-connectivity
  • reuters.com/business/aerospace-defense/airbus-warns-airlines-new-delivery-delays-sources-2024-02-09/
  • airlines.iata.org/2024/01/30/countering-gnss-spoofing-threat
    airwaysmag.com/new-airlines-take-flight-2024/
  • aerotime.aero/articles/us-army-ends-fara-program
  • aerotime.aero/articles/russia-okhotnik-drone-serial-production-h2-2024

Referensi :

  • rfwireless-world.com/Terminology/GNSS-vs-GPS.html
  • rferl.org/a/russia-gps-jamming-black-sea-romania-bulgaria-ukraine/32655397.html
  • youtube.com/watch?v=wbd9eSw6GfI
  • en.m.wikipedia.org/wiki/Sukhoi_S-70_Okhotnik-B
  • en.m.wikipedia.org/wiki/Saturn_AL-31
  • en.wikipedia.org/wiki/Future_Vertical_Lift
  • en.wikipedia.org/wiki/Future_Attack_Reconnaissance_Aircraft
    en.wikipedia.org/wiki/Future_Long-Range_Assault_Aircraft

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun