Tidak dapat dipungkiri berita tentang KPAI dengan PB Jarum tidak lagi melulu mengenai Olah Raga, namun sudah masuk ke ranah lain. Harus diakui bahkan polemik antara KPAI dengan PB Jarum, sudah masuk ke ranah politik. Keinginan Menpora untuk menggelar audiensi dengan PB Jarum dan KPAI, dapat menjadi gambaran bahwa polemik KPAI dengan PB Jarum, boleh dikatakan sudah masuk ke ranah politik.Â
Menpora sebagai pembantu Presiden, berharap audisi PB Jarum tidak dihentikan, namun di lain pihak berharap PB Jarum dapat mereposisi merek dagang mereka. Merek dagang itulah sebetulnya yang menjadi fokus perhatian KPAI. KPAI beranggapan bahwa pada audisi yang merupakan pembinaan olah raga bulu tangkis untuk anak-anak itu, memanfaatkan anak-anak untuk  untuk mempromosikan merek Jarum yang identik dengan produk rokok.Â
Nama-nama atlit berprestasi gemilang binaan PB Jarrum ini, tentu sudah dikenal banyak oleh penggemar Bulu Tangkis Indonesia. Kevin Sanjaya, pebulu tangkis nomor satu dunia. Â
Mohammad Ahsan, selain Kevin, Mohammad Ahsan juga menjadi bintang jebolan PB Djarum yang juga mengharumkan nama Indonesia di Kejuaraan dunia, All England dan Djarum Superliga Badminton.Â
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir mengukir prestasi di Indoneisa Open, All England, Kejuaraan Dunia dan Olimpiade. Begitu juga dengan Debby Susanto, yang sempat menyabet gelar medali emas SEA Games, All England, Swiss Open, dan Indoneisa Masters.Â
Tentu saja keputusan PB Jarum untuk menghentikan audisi beasiswa pencarian anak-anak berbakat yang akan dihentikan PB Jarum tahun 2020, dianggap dapat merugikan kepentingan pembinaan atlit atlit berprestasi di Bulu Tangkis.Â
PB PBSI dan Menpora harus menjadi sibuk dengan terjadinya konflik antara PB Jarum dengan KPAI ini. Dukungan terhadap pemberitaan ini bahkan juga terbelah, antara pendukung KPAI dan pendukung PB Jarum.Â
Belakangan dukungan terhadap KPAI, yang sebelumnya juga sudah didukung Yayasan Lentera Anak Indonesia (LAI), juga diberikan oleh YLKI. Â Salah satu alasan yang diberikan YLKI adalah bahwa pada audisi pemberian beasiswa anak anak berbakat yang dilakukan PB Jarum itu menggunakan logo merek rokok.Â
Lebih lanjut menurut Tulus Abadi, Ketua Harian YLKI, penggunaan logo sebagai brand image pabrik rokok dianggap melanggar regulasi pemerintah, PP No.109/2012.Â
Bahkan masih menurut Tulus Abadi, di kejuaraan olah raga internasional, pelibatan industri rokok dilarang dalam bentuk apa pun, tentu saja hal itu termasuk Bulu Tangkis.Â
Pada foto Daihatsu Yonex Japan Open tersebut, memang ternyata tidak ada iklan rokok di Kejuaraan Bulu Tangkis Internasional, yang nota bene dimenangkan oleh atlit-atlit binaan PB Jarum.
Tidak dapat dipungkiri bahwa jasa besar PB Jarum mengantarkan prestasi anak anak berbakat Indonesia mencapai prestasi gemilang, terbukti nyata.Â
Namun juga tidak dapat dinafikan bahwa protes KPAI juga perlu mendapat perhatian lebih. KPAI bahkan tidak melarang PB Jarum melakukan auidisi untuk anak anak berbakat itu, KPAI hanya tidak menginginkan anak anak itu mengunakan kaos Jarum yang dianggap sebagai menggunakan bagian tubuh anak sebagai bagian dari promosi.Â
Nah apakah adu kuat ini akan berakhir win win solution, jika hal itu terjadi, dapat meningkatkan derajat Menpora pada posisinya. Lho masalah olah raga kok dianalisa dengan pendekatan politik, sih ?Â