Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sewu Kuto

4 April 2019   06:00 Diperbarui: 4 April 2019   06:29 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://lirik-lagu-dunia.blogspot.com

sebelumnya

Indah baru saja hendak melepas lelah. Hari ini banyak betul undangan rapat rapat dari instansi terkait, terpaksa Indah minta tolong teman-temannya untuk mengikuti rapat-rapat itu. Indah sendiri akan mencoba hadir pada undangan hearing dengan anggota dewan, jam 2 siang nanti. Namun tiba-tiba Indah dikejutkan oleh panggilan tilpun. Indah terkejut ada tilpun dari Dani. Mau apalagi Dani ini, pikir Indah. Namun Indah tidak tega untuk tidak mengambil hpnya.

"Assalamu'alalikum, Indah." terdengar suara Dani di seberang.

"Waalaikum salam. Ada perlu apa Dani ?" cetus Indah.

"Indah, Dani di Jogja nih." lanjut suara itu.

"Dani kamu di Jogja ? Betul nih Dan ? Dani jangan bohongi Indah lagi. Ayo ada perlu apa kamu sama indah, Dan ?" seru Indah.

"Kalau rapelan gaji, belum ke luar nih. 

Kalau mau minta ditraktir makan siang, indah ada rapat siang nanti.

Ayo cepat bilang, perlu apa kamu nilpun aku, Dan ?" lanjut Indah. Indah masih jengkel dengan Dani, karena hanya memanfaatkan dirinya untuk mendekati Fitriah. Dani begitu perhatian dengan Indah, namun tanpa Indah sadari Dani banyak bertanya tentang kebiasaan Fitriah. Sampai suatu hari, Indah kaget seperti disambar petir, karena melihat Dani jalan berdua dengan Fitriah ke Parang Tritis. Dani dan Fitriah naik kuda di pantai berpasir itu. Betapa mesranya mereka berdua, Dani dan Fitriah. Indah jadi begitu benci dengan Dani saat itu. Namun setiap Indah ketemu Dani selalu tersenyum. Senyum Dani yang baby face itu, selalu membuat hati Indah runtuh. Bagaimana Indah dapat membenci pria seramah Dani. Sulit pula mencari pria setampan Dani. 

"Indah, bisa kita makan siang di Gudeg Yu Jum Bandara, sebentar. Kutunggu ya." pinta Dani.

_

"Cita, dosen STIE. Kau main main Dani ?" sergah Indah. Belum habis makan siang mereka, Indah langsung meninggalkan Dani ke luar dari Gudeg Yu Jum dekat bandara. Dani pun terkejut, melihat reaksi Indah. Dani sampai lupa belum menyelesaikan administrasi, langsung mengejar Indah. Khawatir tugas dari Tulus gagal, Dani pun tanpa malu malu, menggapai tangan Indah dengan lembut.

"Indah, ada apa sebenarnya ?" tanya Dani.

Sambil membalikkan badannya Indah bukannya berlari pergi, tetapi memukuli dada Dani.

"Citra, itu Fitriah, Dani. Tega betul kau minta Indah mematai-matai, mantan pacar yang kau tinggalkan." seru Indah.

"Fitriah mencari ke mana mana, ke berbagai kota, jika mendapat berita kau berada di sana. 

Fitriah bahkan baru baru ini ke Pekanbaru, karena mendengar kau mendapat pekerjaan di sana. 

Kini kau ingin aku memata-matai Fitriah, hanya karena kau mendapat tugas dari Bosmu, Dani.

Teganya, teganya .. " Indah berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Dani. Indah ingin meninggalkan Dani segera.

"Indah, kau tak boleh pergi sendirian dalam keadaan begini. Ijinkan aku menemanimu Indah, please." pinta Dani.

Indah menatap wajah Dani sejenak. Nampak Dani serius dengan perhatiannya kepada Indah. Indah tidak menjawab kata kata Dani. Sambil menitikkan air mata Indah mengambil hp untuk memanggil go car. Sepintas Indah masih sempat meihat saldo GOPAY. Ketika datang Suzuki Ertiga dari panggilan Go Jek Indah, mereka berdua pun masuk ke dalam mobil.

"Dani, akan menunggu Indah, di sini, sampai Indah selesai hearing." tegas Dani.

"Yakin tidak akan jalan jalan ke Maliiboro ?" tanya Indah.

"Aku akan menunggumu Indah dan memastikan Indah ke luar setelah hearing dengan selamat." tegas Dani.

Dani selalu begitu, bagaimana aku dapat melupakannya, pikir Indah. 

Setelah Indah masuk ke gedung DPRD, Dani termangu. Fitriah, aku harus bertemu kembali dengan Fitriah, tetapi bukan untuk bertanggung jawab karena meninggalkannya, melainkan untuk melakukan tugas pak Tulus. Bagaimana ini bisa terjadi ?

Dulu Dani ikut taruhan untuk mendapatkan Fitriah. Gadis pendiam itu sulit didekati lelaki. Namun karena taruhannya besar, Dani menyanggupi.

Dulu Dani ikut taruhan untuk mendapatkan Fitriah. Gadis pendiam itu sulit didekati lelaki. Namun karena taruhannya besar, Dani menyanggupi. Kini Dani harus mendekati Fitriah untuk mengetahui isi hatinya terhadap pak Tulus. Subhanallah.

Itu masalah besar bagi Dani. Di satu sisi Dani tidak ingin menghindari Fitriah, namun di sisi lain, Dani harus melaksanakan tugas yang dipercayakan kepada pak Tulus kepadanya. Dani harus memilih. Dani harus dapat meraih kembali kepercayaan Indah.

--

"Ada yang dapat kita bincangkan soal Fitriah ?" tanya Dani.

"Tidak adakah waktu untuk bicara tentang Indah, Dani ?" sergah Indah.

"Indah ... " lirih Dani.

"Apalagi .. " lanjut Indah.

"Kau cantik kalau sedang begitu .. " seru Dani sambil melepas sebuah senyuman. Senyuman Dani, yang selalu membuat Indah berpengharapan. Senyuman yang sering membuat Indah lupa diri.

"Fitriah bertingkah aneh akhir akhir ini." kata Indah.

"Sebelum masuk kampus, fitriah berjalan pelan, kemudian di satu titik dia berhenti, kemudian menoleh ke belakangan, seolah-olah menunggu sesuatu. Setelah itu sambil setengah berlari Fitriah masuk ke kampus. Namun tidak lama kemudian, Fitriah pergi ke luar kampus, sambil memanggil taksi, Fitriah pergi ke Gudeg Yu Jum dekat Selokan Mataram.

Untuk sejenak Fitriah berdiam di sana. Seperti menunggu sesuatu. Namun setelah itu Fitriah kembali pulang." kata Indah.

"Apanya yang aneh dari Fitriah, dengan melakukan hal itu, Indah ?" tanya Dani penasaran.

"Fitriah melakukan hal itu, setiap hari Dani!" teriak Indah.

--

"Fitriah belum juga datang, Indah ?" tanya Dani.

"Tetaplah menunduk, kalau Fitriah datang, bisa jadi mereka mengenali kita berdua." bisik Indah.

Betul saja, Fitriah datang ke kampus, kemudian Fitriah berhenti di satu titik. Namun ketika Dani ingin membuktikan Fitriah menengok ke belakang, Dani tidak sengaja memandang Fitriah. Saat Fitriah menengok ke belakang, Dani terlambat menunduk. Agak lama Fitriah terpana, namun kemudian Fitriah menuju ke arah kampus.

"Betul kan Dani, apa yang Indah bilang. Ayo kita cari tempat sembunyi, jangan sampai Fitriah memergoki, kita di sini. Sebentar lagi, Fitriah akan ke luar dari kampus, menuju Gudeg Yu Jum dekat Selokan Mataram." bisik Indah.

Namun belum sempat Dani dan Indah beranjak dari tempat itu, tiba-tiba terdengar teriakan memanggil nama Dani:

"Daniiiiiiii .... " Fitriah berteriak dari arah kampus.

  

Sewu kuto uwis tak liwati
Sewu ati tak takoni
Nanging kabeh
Podo rangerteni
Lungamu neng endi
Pirang tahun anggonku nggoleki
Seprene durung biso nemoni

Wis tak coba
Nglaliake jenengmu
Soko atiku
Sak tenane aku ora ngapusi
Isih tresno sliramu

Umpamane kowe uwis mulyo
Lilo aku lilo
Yo mung siji dadi panyuwunku
Aku pengin ketemu
Senajan sak kedeping moto
Kanggo tombo kangen jroning dodo

Wis tak coba
Nglaliake jenengmu
Soko atiku
Sak tenane aku ora ngapusi
Isih tresno...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun