Tantangan dan tuntutan zaman semakin berkembang. Maka upaya untuk mempersiapkan pelajar Indonesia untuk memiliki kompetensi abad 21 merupakan tuntutan yang tidak bisa ditunda. Kompetensi esensial yang harus dikembangkan adalah kemampuan menyelesaikan masalah, problem solving, berpikir kritis, komunikasi, kreativitas, dan berkolaborasi.
Kompetensi tersebut perlu didukung dengan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan sikap mandiri. Tuntutan, kompetensi, dan karakter abad 21 inilah yang menjadi salah satu dasar dalam perumusan dalam PPP. Tujuan pendidikan nasional tidak pernah berubah. Maka, pengembangan PPP adalah upaya konkret untuk mewujudkan tujuan Pendidikan nasional.
6. PPP sebagai profil lulusan
Bagaimana cara mencapai lulusan dengan PPP?, untuk itu dibutuhkan pembelajaran dengan paradigma baru. Yaitu pembelajaran yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan karakter yang sesuai dengan PPP. Profil lulusan ini diharapkan menyatu dengan siswa meskipun mereka telah menyelesaikan jenjang pendidikan formal. Siswa dengan PPP akan menjadi pelajar sepanjang hayat
7. PPP sebagai rujukan penyusunan kebijakan
PPP berperan sebagai penunjuk arah kebijakan pendidikan di Indonesia, juga menjadi rujukan untuk perancangan standar kompetensi lulusan dan pengembangan standar-standar lainnya. Sehingga, kebijakan pendidikan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan satuan pendidikan menjadi selaras dan menjadi tujuan pendidikan nasional.
PPP merupakan rumusan yang mendukung tercapainya visi, cita-cita, dan tujuan utama pendidikan, sekaligus komitmen penyelenggara pendidikan dalam membangun sumber daya manusia Indonesia.
B. Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Dimensi PPP adalah karakter dan kompetensi dasar yang perlu dikembangkan oleh satuan Pendidikan untuk peserta didik. Dimensi PPP terdiri dari:
(1). Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, yaitu: akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.