Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Evolusi Suzuki MotoGP di Era Mesin 4 Tak

8 Februari 2020   01:50 Diperbarui: 8 Februari 2020   19:15 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grid girl berpose di depan garasi Suzuki Motogp Team | Motorsport.com

Kamis (6/2), Suzuki meluncurkan Tim Grandprix motornya di Sirkuit Sepang, Malaysia. Untuk musim 2020, tim asal Hamamatsu itu masih mengandalkan duet pebalap muda asal Spanyol, Alex Rins dan Joan Mir. Menanggapi kehadiran GSX-RR versi mutakhir, Manajer Teknik Ken Kawauchi optimis menatap musim 2020 yang akan mulai bergulir sebulan lagi.

Motor Suzuki Dari Tahun ke Tahun

Suzuki adalah salah satu pabrikan teraktif yang mengikuti grandprix motor. Di samping Honda dan Yamaha tentunya. Di era 2000-an, pabrikan yang akrab dengan kelir biru itu sempat mundur selama beberapa tahun namun kembali lagi ke lintasan pada 2015.

Dengan semangat untuk menurunkan emisi gas buang dan keselamatan pebalap, Dorna sebagai penyelenggara grandprix motor menggeser penggunaan mesin 2 tak 500 cc ke mesin 4 tak dengan kubikasi 1000 cc di kelas utama. 

Aturan itu mulai diterapkan pada musim 2002 selepas Dorna diminta partisipasinya dalam mematuhi aturan tentang emisi gas buang di daratan Eropa.

Dalam masa transisi itu, sebagian tim masih menggunakan motor-motor 2 tak tergantung kesiapan masing-masing. 

Dorna sempat mengubah aturan kubikasi mesin menjadi 800 cc pada 2007, namun mengembalikannya ke maksimum 1000 cc pada 2012.

Dari sekian tahun keikutsertaan di era 4 tak, mesin Suzuki setidaknya mengalami 3 kali transformasi. Berikut ini secara garis besarnya. 

Generasi Pertama (seri GSV-R XRE)

Pertama kali diturunkan di lintasan pada 2002. Juara dunia GP 500cc tahun 2000, Kenny Roberts, Jr menjadi rider pertama yang mengendarai mesin 4 tak Suzuki bersama Sete Gibernau. Generasi pertama mesin 4 tak Suzuki berkonfigurasi V 60° dengan kapasitas 990 cc. Performa yang kurang mumpuni membuat capaian Roberts, Jr dan Gibernau jeblok dan hanya mampu mengekor Honda dan Yamaha.

Kenny Roberts, Jr dan GSV-R XRE0 | facebook Fans de Suzuki
Kenny Roberts, Jr dan GSV-R XRE0 | facebook Fans de Suzuki
Perubahan terjadi pada sudut kemiringan yang semula 60° menjadi 65° pada musim 2003. Namun tak banyak memberikan hasil positif. Roberts, Jr dan John Hopkins terlempar dari 10 besar klasemen akhir dan Suzuki berada di trap ke-5 peringkat konstruktor.

Generasi XRE dikembangkan Suzuki hingga 2006. Capaian terbaik GSV-R XRE4 adalah podium ke dua di seri Australia saat digeber pebalap tuan rumah, Chris Vermeulen.

Generasi ke Dua (seri GSV-R XRG)

Perubahan kubikasi mesin dari 1000 cc ke 800 cc pada 2007 diikuti Suzuki dengan pengembangan mesin baru yang kemudian menghasilkan seri baru pula, GSV-R XRG0. 

John Hopkins dan Chris Vermeulen didaulat untuk menjadi pebalap tim yang disponsori oleh pabrikan kertas rokok asal Spanyol, Rizla+.

Capaian mereka di klasemen akhir membaik, Hopkins berada di peringkat ke-4 dan Vermeulen di posisi ke-6.

Sedangkan posisi finish terbaik didapatkan Suzuki melalui Chris Vermeulen saat pebalap bernomor 71 itu menjuarai balap di lintasan basah GP Perancis .

Duet Rizla Suzuki, Chris Vermeulen dan John Hopkins berada di podium ke dua dan tiga di GP Misano 2007 | Motorsport.com
Duet Rizla Suzuki, Chris Vermeulen dan John Hopkins berada di podium ke dua dan tiga di GP Misano 2007 | Motorsport.com
Suzuki GSV-R berkubikasi 800 cc ini dikembangkan hingga 2011. Di musim ini, Suzuki Motogp hanya menggunakan jasa Alvaro Bautista untuk menggeber GSV-R XRG4. Berakhir di posisi ke-13 klasemen akhir pembalap, prestasi Bautista tak mengalami perbaikan dari tahun sebelumnya. 

Suzuki menghentikan pengembangan mesin V4-nya pada penghujung 2011 akibat resesi dan memutuskan untuk undur diri dari ajang grandprix motor. Pasukan Paul Denning memungut bendera Suzuki dari paddock dan Bautista berlabuh ke Honda Gresini di musim 2012.

Generasi ke Tiga (GSX-RR)

Pada gelaran 2015, Suzuki kembali dengan motor yang benar-benar baru. Meninggalkan konfigurasi mesin V4, Suzuki menghadirkan motor berkapasitas 990 cc inline 4. Performa racikan inline 4 pertama pabrikan Hamamatsu tak berbeda jauh dengan pendahulunya. 

Kemenangan ke-2 Suzuki di era 4 tak baru diraih pada 2016 melalui Maverick Vinales di GP Inggris. Vinales yang diharapkan menjadi pengembang GSX-RR akhirnya hengkang ke Yamaha pada 2017.

Manajer tim, Davide Brivio harus mengail talenta muda dan didapatlah Alex Rins yang kini menjadi ujung tombak Suzuki di lintasan. 

Joan Mir, Davide Brivio dan Alex Rins | Motogp.com
Joan Mir, Davide Brivio dan Alex Rins | Motogp.com
Suzuki kehilangan status konsesinya pada musim 2018 yang artinya mesin GSX-RR tak memerlukan lagi dispensasi untuk bersaing dengan mesin lain. 

Kompetitipnya Suzuki ditandai dengan 2 kemengan yang diraih Rins pada 2019. Berhasil mengasapi Valentino Rossi di GP Amerika Serikat dan Marc Marquez di GP Inggris mengantarkan harapan bagi tim biru.

Kini, dengan semangat 60 tahun keikutsertaannya di dunia balap, Suzuki menghadirkan GSX-RR dengan racikan mutakhir yang diyakini lebih kompetitif dari tahun lalu. 

Pada tes pra-musim di sirkuit Jerez pada akhir November tahun lalu, catatan waktu Alex Rins berada di posisi ke-3 sedangkan Joan Mir betengger di peringkat ke-5.

Sementara di hari pertama tes di sirkuit Sepang, Rins menorehkan waktu terbaik ke tiga setelah duet pebalap Yamaha Petronas SRT, Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli.

Bagaimana kans Suzuki di tahun ini? 

Kita tunggu saja betotan gas dan manuver Alex Rins serta Joan Mir di balap yang akan berawal di sirkuit Losail Qatar pada 8 Maret mendatang.

Penasaran dengan tampang terbaru GSX-RR? Pantengin video ini, gaes.


Sumber : Bennetts.co.uk, Motogp.com, Youtube

Baca juga artikel lainnya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun