Mohon tunggu...
masikun
masikun Mohon Tunggu... Petani - Mahasiswa

Mahasiswa Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Polantas yang Tak Lagi Menilang

22 Januari 2021   05:10 Diperbarui: 22 Januari 2021   05:13 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Polantas tak lagi menilang? Masa? Jadi sudah tidak ada lagi tilang dong?

Behitulah kira-kira saat pertama kali membaca berita hari ini. Berita ini bermula dari salah satu calon kapolri baru Komjen Listyo Sigit. Salah satu kebijakan yang akan beliau terapkan adalah tidak lagi menggunakan polantas untuk menilang. Hal itu diganti dengan sistem e-tilang. Ada perasaan senang ketika mendengar berita ini. Artinya proses penilangan itu akan dilakukan oleh mesin/kecerdasan buatan, bukan? Dengan menggunakan kamera yang terpasang di sudut-sudut jalanan yang akan memantau pengendara. Ketika ada pelanggaran maka sistem akan secara otomatis mencatat pelanggarannya sampai identitas pemilik kendaraan. Tidak perlu lagi kan berhenti sepanjang jalan, antre, catat-catat ini dan itu, apalagi kalau sampai terjadi tawar menawar (ini tidak sih). 

Sebagai warga sipil, saya sangat mendukung kebijakan ini. Sejak membaca buku Homo Deus , saya semakin terkesima dengan pekerjaan yang diambil oleh sistem kecerdasan buatan. Salah satu kelebihannya tentu saja tidak capek, cepat, dan tentu saja tidak bisa di sogok. Soal yang terakhir itu hanya guyonan saja. 

Lebih dari itu itu saya rasa sudah saatnya pekerjaan yang model seperti ini digantikan oleh kecerdasan buatan.  Saya sendiri ketika berkendara dan tidak ada petugas ya seenaknya saja. Terlebih soal kelengkapan. Sosok ada tidaknya petugas di jalanan adalah faktor krusial bagaiamana saya sebagai pengendara akan memastikan pemakaian helm dan lain-lain. Saya tahu seharusnya tidak boleh seperti itu. Tapi, bagi saya pribadi memang begitu kenyataanya. Adanya elektronik tilang ini membawa angin segar untuk diri saya pribadi. Saya jadi berusaha untuk selalu berkendara sesuai dengan peraturan. 

Tentu saja saya sangat percaya semua orang telah taat berkendara. Mereka tidak peduli ada atau tidaknya petugas di jalan mereka tetap taat dengan peraturan. Maka dari itu, bukankah akan lebih baik lagi petugasnya diganti saja? Tidak ada lagi hambatan di jalan karena ada operasi, tidak adanya lagi yang putar balik melawan arus. Biarkan pak polisi fokus mengatur lalu lintas saja, bukan?

Ada satu hal lagi yang masih saya ingat dari Homo Deus soal kecerdasan buatan. Ialah sopir. Hari ini pun beberapa produsen mobil sudah mengeluarkan varian mobil yang bisa auto pilot. Dalam buku itu ada salah satu contoh yang menarik bagi saya. Ialah cerita ketika mobil yang berkendara tanpa sopir itu mengerem mendadak karena tiba-tiba ada pejalan kaki di depan, dan mobil yang mengerem tadi ditabrak oleh mobil di belakangnya yang dikemudikan oleh manusia. Akankah dunia masa depan semua kendaraan akan otomatis? Akan dunia masuk dalam sistem otomisasi? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun