Jakarta-Tanggal 17 Februari 2013, Pelabuhan Tanjung Priok akan kedatangan kapal pesiar MS Rotterdam yang menurut rencana akan sandar mulai pukul 07.00 hingga 16.00 WIB. Kapal yang dibuat tahun 1997 dan dibangun ulang tahun 2009 itu memiliki bobot mati 61,849 ton. Kapal itu mampu mengangkut 1.404 penumpang dengan 600 ABK. Disamping itu, kapal pesiar yang dioperasikan Holland America Lines itu memiliki fasilitas lengkap seperti fitness center, SPA, gedung bioskop, casino, restoran, lapangan tenis, dan kolam renang.
Kapal pesiar MS Rotterdam ini berlayar dari Singapura dan akan berlabuh di Rotterdam, Belanda, menempuh perjalanan selama 53 hari. Paket pelayaran nanpanjang ini mereka beri nama “Spice Trade Explorer,” menempuh pelayaran dari Singapura – Indonesia – Malaysia – India – Oman – Jordan – Mesir -Italia – Portugis – Inggris – Belanda.
Kapal pesiar MS Rotterdam hanyalah salah satu dari 305 kapal pesiar yang menurut rencana akanmemasuki wilayah Indonesia pada tahun 2013. Barangkali ini adalah kabar menggembirakan untuk tahun ular air yang bertepatan jatuh pada tahun 2013.
[caption id="attachment_243328" align="aligncenter" width="800" caption="MS Rotterdam"][/caption]
Saya kebetulan pernah berkesempatan bekerja di kapal pesiar SS Rotterdam pada tahun 1993, di mana kapal generasi berikutnya MS Rotterdam baru dibuat tahun 1997. Perhatikan singkatan SS dan MS di depan nama kapal pesiar itu. SS adalah singkatan dari Steam Ship. Itu adalah kapal yang digerakkan dengan mesin uap yang berasal dari batu bara.MS adalah singkatan dari Motor Ship yang digerakkan dengan bahan bakar solar atau diesel. Kapal pesiar generasi kedua itu tentu lebih cepat, lebih lengkap dan lebih mewah.
Dikabarkan, untuk berlayar selama 53 hari itu penumpang harus mengelurkan kocek mulai dari USD 6.000 hingga USD 20.000 per orang. Tapi harga sebesar itu menurut saya sebanding dengan layanan dan kepuasan yang akan diperoleh selama beriwisata. Harga paket itu tergolong murah jika dibandingkan dengan kita harus mengeluarkan biaya untuk ongkos pesawat terbang, hotel berbintang, dan makan selama perjalanan. Dengan membayar paket itu, maka seluruh transportasi, akomodasi dan konsumsi praktis tak perlu dipikirkan lagi. Biaya lain yang dikeluarkan hanya akan berlaku jika kita akan mengambil paket jalan-jalan di darat atau dikenal dengan sebutan shore excursion.
Bagi sebagian besar kru kapal pesiar yang berasal dari Indonesia, akanmenjadi kebanggan tersendiri jika kapal pesiar tempat mereka bekerja sempat sandar di Indonesia. Bayangkan, dengan beban kerja yang berat, berlayar berbulan-bulan meninggalkan sanak saudara, maka perjumpaan di tanah air adalah momen yang mengharukan. Saya sendiri pernah mengalami beban itu ketika selepas 3 bulan pertama berlayar kapal pesiar SS Rotterdam akhirnya berlabuh di Nusa Dua, Bali. Tapi tetap saja rindu mengganggu. Karena tak ada saudara yang bisa menengok saya di sana. Perlu waktu dan ongkos yang cukup besar hanya untuk bertemu saya barang sekian jam di pelabuhan.
Akan banyak momen mengharukan yang dapat kita saksikan ketika kapal MS Rotterdam nanti berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok. Para keluarga kru kapal yang berasal dari Indonesia akan berjumpa kembali untuk sementara denga saudara-saudara mereka. Biasanya pihak kapal akan member kesempatan kepada sanak saudara untuk naik kapal pesiar dan menyaksikan sendiri suasana di dalam kapal. Ini adalah hadiah terindah buat keluarga yang selalu ditinggal di rumah.
Welcome on board!
Hartono Rakiman adalah penulis buku trilogy “Mabuk Dolar di Kapal Pesiar”
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI