Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Rangkul Perempuan dan Pemangku Adat Sukseskan Germas

22 Oktober 2018   09:35 Diperbarui: 22 Oktober 2018   11:03 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1, Sosialiosasi GERMAS oleh Dinas Kominfo Aceh Tengah (Doc. FMT)

Jauh sebelum Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengalami krisis keuangan yang membuat pelayanan kesehatan masyarakat nyaris 'kolaps', sebenarnya sudah dilakukan upaya agar kehidupan masyarakat lebih sehat. 

Dengan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, beban pemerintah untuk membiayai pelayanan kesehatan masyarakat juga akan berkurang. Namun tingkat kesehatan masyarakat tetap terkait dengan pola hidup yang belakangan ini semaikin 'menjauh' dari pola hidup sehat.

Ada berbagai faktor yang menjadi penyebab penerapan pola hidup sehat di masyarakat relatif rendah. Pola konsumsi pangan yang lebih mengedepankan produk pangan instan, menurunnya tingkat keamanan produk pangan akibat penggunaaan material kimia berbahaya (pupuk, pestisida, bahan pengawet dan lain-lainnya), kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol, kurangnya perhatian terhadap kebersihan dan sanitasi lingkungan, adalah beberapa penyebab menurunnya tingkat kesehatan masyarakat. 

Ditambah lagi dengan kesulitan ekonomi sebagian masyarakat yang 'memaksa' mereka hidup dalam lingkungan yang tidak sehat, seperti tiodak adanya jamban keluarga, penggunaan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan, pola konsumsi pangan yang tidak seimbang dan sebagainya, semakin memperparak kondisi kesehatan masyarakat.

Tidak mengherankan jika kemudian jumlah pasien di rumah-rumah sakit, dari hari kehari semakin 'membludak' karena banyaknya gangguan kesehatan. Berbagai penyakit seperti jantung koroner, asam lambung, asam urat, diabetes mellitus, dan berbagai penyakit lainnya, merupakan kasus yang saat ini seolah menjadi 'tren'.

Ini yang menyebabkan BPJS Kesehatan kewalahan menanggulangi pembiayaan untuk pengobatan berbagai penyakit yang diderita oleh masyarakat tersebut, sampai-sampai badan pengelola kesehatan ini mengalami defisit anggaran dan menjadi isu nasional yang sangat mengkhawatirkan.

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

Kondisi seperti ini, sejatinya sudah 'terbaca' oleh Kementerian Kesehatan sejak beberapa tahun sebelumnya. Bahwa sebesar apapun dana pelayanan kesehatan tersedia, tetap saja akan mengalami defisit jika pola hidup masyarakat tidak berubah.  

Minimnya sosialisasi tentang pola hidup sehat, adalah salah satu yang ditengarai sebagai penyebab rendahnya kesadaran masyarakatn tentang pentingnya pola hidup sehat. Itulah yang kemudian melatar belakangi pemerintah melalui Kementerian Kesehatan kemudian 'melaunching' program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). 

Sayangnya gaung dari program ini masih sangat lemah, sehingga dampak positif yang diharapkan, belum tercapai, dan inilah yang kemudian berdampak pada defisitnya anggaran pelayanan kesehatan.

Secara umum Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) digambarkan sebagai suatu tindakan sistematis, terpadu  dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.

GERMAS sejatinya merupakan gerakan massal, namun harus tetap dimulai dari kebiasaan individu dan keluarga. Membiasakan diri mengkonsumsi pangan bergizi seimbang, tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol, memeriksakan kesehatan secara rutin, menggunakan sarana sanitasi dan kebersihan keluarga yang memenuhi standar kesehatan, adalah beberapa poin dari gerakan massal ini.

 Namun merubah 'mindset' masyarakat tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, butuh proses, butuh kesabaran dan butuh keterpaduan semua pihak untuk memasyarakatkan program ini,

Kementerin Kesehatan dan jajarannya sebagai pihak yang 'punya gawe' dengan program ini, tidak akan mampu melakukannya sendiri tanpa dukungan dan sinergi pihak-pihak terkait. Itulah sebabnya sosialisasi program GERMAS ini kemudian menjadi program lintas sektoral yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh sinergi antar stake holders terkait.

Rangkul  Perempuan dan Tokoh Adat sosialisasikan GERMAS

Dinas Komunikasi, Informasi dan Telematika (Diskominfo) adalah instansi daerah sebagai perpanjangan tangan Kementerian Komunikasi, Informasi dan Telematikan yang berperan sebagai 'jendela informasi publik' bagi seluruh instansi dan lembaga pemerintah terkait di daerah. Instansi ini kemudian juga menjadi fasilitator penyelenggaraan pelayanan informasi publik dan program-program pemerintah yang informasinya harus segera dikatahui oleh publik.

Terkait dengan sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang menjadi salah satu program Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan kabupaten, Dinas Kounikasi dan Informatikan (Diskominfo) Kabupaten Aceh Tengah menggelar acara Sosialisasi Komunikasi Publik Germas, bertempat di Hotel Linge Land Takengon. 

Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh para Ketua Tim Penggerak PKK kecamatan dan Imum Mukim dari 14 kecamatan yang ada dalam wilayah kabupaten Aceh Tengah.

Keikut sertaan para ketua tim penggerak PKK kecamatan ini diharapkan akan menjadi 'penyambung lidah' Dinas Kesehatan dalam mensosialisasikan gerakan masyarakat hidup sehat ini kepada masyarakat di wilayah masing-masing, karena penggerak PKK adalah pihak yang selama ini aktif bersosialisasi dengan masyarakat melalui berbagai kegiatan. 

Sementara keberadaan Imum Mukim sebagai pemangku adat dan simbol kearifan lokal, juga diharapkan dapat membantu mensuksekan program Germas ini, karena di daerah yang masih terikat kuat dengan adat istiadat, peran para pemangku adat sangat penting dalam mensosialisaikan program-program pemerintah. 

Dirangkulnya tokoh perempuan dan ntokoh adat dalam mensosialisasikan program ini, karena keberadaan mereka masih mendapat tempat di hati masyarakat, sehingga apa yang mereka sampaikan akan dapat diterima oleh masyarakat yang memang masih terikat erat dengan adat istiadat dan kearifan lokal.

Meskipun kegiatan ini merupakan program Dinas Kesehatan, namun Diskominfo punya kewajibat untuk memnfasisilatasi sosialisasi kegiatan ini sebagai bentuk pelayanan informasi kepada masyarakat yang merupakan amanat dari Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Itulah sebabnya kegiatan ini juga merupakan salah satu agenda dari Dinas Kominfo Kabupaten Aceh Tengah pada tahun 2018 ini.

Ketika membuka acara ini, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Aceh Tengah, H. Harun Manzola, SE, MM mewakili Bupati Aceh Tengah, mengungkapkan bahwa pola hidup sehat harus selalu diterapkan dalam keseharian masyarakat, karena dengan pola hidup sehat tersebut, masyarakat akan menjadi lebih produktif dan mampu meningkatkan taraf hidup dan  kesejahteraan mereka,

Gambar 2, Kepala Dinas Kominfo Aceh Tengah, H. Harun Manzola, SE, MM (Doc. FMT)
Gambar 2, Kepala Dinas Kominfo Aceh Tengah, H. Harun Manzola, SE, MM (Doc. FMT)
"Kalau kita atau anggota keluarga kita sakit, tentu akan mengganggu aktifitas ekonomi kita, sehingga berdampak pada penurunan pendapatan dan kesejahteraan kita, itulah sebabnya kami berkomitmen untuk membantu rekan-rekan dari Dinas Kesehatan untuk menyampaikan informasi tentang gerakan masyarakat hidup sehat ini, karena ini memang merupakan bagian dari fungsi pelayanan informasi publik yang melekat pada instansi kami" ungkap Harun.

Lebih lanjut Harun berharap para ketua tim penggerak PKK kecamatan dan Imum Mukim yang menjadi peserta sosialisasi ini dapat menyebarluaskan informasi yang didapatkan dari kegiatan tersebut kepada masyarakat di wilayah masing-masing.

"Para peserta yang terdiri dari para ketua tim penggerak PKK kecamatan dan Imum Mukim adalah sosok-sosok yang selama ini dikenal dekat dengan masyarakat di daerah masing-masing, kami sangat berharap saudara-saudara bisa  ikut berperan aktif dalam mensosialisasikan program Germas ini, kami yakin dengan peran aktif saudara-saudara, program ini akan semakin cepat dipahami dan diterapkan oleh masyarakat, dan ini yang menjadi tujuan dari program ini, yaitu melibatkan seluruh komponen masyarakat untuk membiasakan diri dengan pola hidup sehat, jika masyarakat sehat, daerah dan negara akan kuat, dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama" sambungnya.

Menurut Harun, keterlibatan tokoh adat dan tokoh agama sangat dibutuhkan untuk menyampaikan informasi tentang program Germas ini, karena kehidupan masyarakat di daerah masih terikat erat dengan norma-norma agama dan adat istiadat. Itulah sebabnya pihaknya juga menggandeng Dinas Syariat Islam setempat untuk ikut mensosialisasikan program ini.

Hadir sebagai nara sumber dalam acara komunikasi publik Germas ini adalah Kepala Dinas Kominfo, Harun Manzola, SE, MM, Kabid Kesehatan Masyarakat, Retno Sukadillah, SKM mewakili Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Syariat Islam, Drs. H. Alam Syuhada, MM. Diprakarsai oleh Dinas Kominfo Kabupaten Aceh Tengah, kegiatan ini juga mendapata dukungan dari Dinas Informasi, Komunikasi dan Persaandian Aceh. (FMT)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun