Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) yang dibentuk pada awal tahun 2017 sebagai implementasi Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Instansi ini sejatinya bukan lembaga baru, hanya merupakan hasil 'merger' dari  tiga instansi yang sudah ada sebelumnya yaitu Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Perkebunan dan Bidang Penyuluhan pada Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Aceh.Â
Akibat penggabungan tiga instansi ini, Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh akhirnya menjadi instansi 'gemuk', karena sebagian besar pegawai dari ketiga instansi tersebut kemudian juga bergabung dalam satu atap di lembaga ini. Saat ini lebih dari 200 orang pegawai bergabung dalam instansi yang sejak mei 2018 lalu dipimpin oleh A. Hanan, SP, MM.
Secara teknis, sebenarnya tidak ada masalah, karena ketiga instansi sebelumnya masih dalam satu sektor yaitu sektor pertanian. Pembagian struktur menjadi bidang-bidang, hanyalah untuk memperjelas tugas pokok dan fungsi dari masing-masing pegawai, sehingga program-program pertanian yang sudah direncanakan sebelumnya di instansi asal, tetap bisa dilanjutkan dalam wadah baru ini.Â
Namun bergabungnya ratusan pegawai tersebut, mau tidak mau berkonsekuensi pada kondisi psikologis dari para pegawai yang baru bergabung dalam satu atap tersebut, dan itu membutuhkan adaptasi untuk menyesuaikan diri bekerja di lingkungan baru dengan teman kerja yang baru pula.Â
Meski visi dan misi instansi ini sudah jelas, namun masih ada sebagian pegawai yang masih 'terbawa' oleh situasi di kantor lama mereka, sehingga acap terjadi benturan-benturan kecil akibat miskomunikasi, meskipun secara umum tidak sampai mengganggu kinerja instansi.
Rekatkan silaturrahmi melalui kegiatan Out Bound
Meski sudah lebih dari setahun bergabung dalam satu instansi, namun ganjalan-ganjalan psikologis, terkadang masih terjadi diantara para pejabat maupun karyawan, ini ditengarai akibat masing-masing personel masih mempertahankan 'ego sektoral' yang merupakan efek dari latar belakang instansi asal yang berbeda. Jika kondisi seperti ini dibiarkan, baik langsung maupun tidak langsung, sedikit banyak akan berpengaruh pada kinerja instansi tersebut.
Kondisi inilah yang kemudian 'terbaca' oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, A. Hanan, SP, MM yang kemudian menggagas acara kumpul bareng seluruh jajaran instansi yang dipimpinnya dalam sebuah acara non formal yang di'bungkus' dengan nuansa kekeluargaan. Mrespon masukan dari berbagai pihak, akhirnya muncullah ide untuk menggelar 'Out Bound' yang diperuntukkan bagi seluruh jajaran Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh.
Tidak mau berlama-lama dengan ide tersebut, Hanan segera merealisasikan ajang silaturrahmi seluruh jajarannya itu. Meski dengan pesiapan mendadak, namun berkan sinergi yang baik dari semua pihak yang terlibat, akhirnya acara out bound tersebut sukses digelar selama dua hari, Sabtu dan Minggu (29-30 September 2018) kemarin.Â
Difasilitasi oleh Kepala SMK PP Saree, M. Amin, SP, MP dan Kepala BLPP Aceh, drh. Ahdar, MP, sekitar 200 karyawan Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, tumpah ruah dan larut dalam kegembiraan dalam acara silaturrahmi yang digelar di alam terbuka di komplek Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK PP) Saree, Aceh Besar ini.
Berbagai acara yang lebih bersifat hiburan, digelar dalam ajang out bound ini, suasana kebersamaan dan kekeluargaan pun begitu kental terlihat dalam acara yang mengusung tema 'Kita bermain, kita tertawa dan kita menjadi bermakna' itu.