Mohon tunggu...
WongNdeso
WongNdeso Mohon Tunggu... ASN

Orang Ndeso yang ingin terus belajar, berbagi dan bermanfaat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tragedi Kanjuruhan, Semua Pihak Harus Intropeksi

3 Oktober 2022   10:36 Diperbarui: 3 Oktober 2022   10:55 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kembali  Dunia Olah raga Indonesia berduka. Pertandingan Sepakbola yang harusnya menjadi sebuah hiburan berakhir dengan tragis. Stadiuon Kanjuuruhan di Batu Malang menjadi saksi akan beringasnya sebuah akhir dari laga Bola. Laga yang mempertemukan antara AREMA FC dan PERSEBAYA FC  menjadi laga yang berakhir dengan sebuah tragedi. 

AREMA FC dan PERSEBAYA FC dua klub yang dari dulu musuh bebuyutan, baik antara klubnya sendiri, supporternya maupun antar pemainnya. Masing masing mempunyai gengsi tersendiri apabila bisa saling mengalahkan. Seakan menjadi satu kebanggan apabila bisa saling  mengalahkan .  Jiwa rivalitas inilah yang kadang menyebabkan semua unsur klub menjadi naik adrenalin dan emosinya. 

Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan sebanyak 186 jiwa (update dari Kompas tanggal ) menjadi Tragedi Sepak Bola terparah di abad ini.  Dan semuanya adalah Suppoter AREMA FC.

Terlepas dari siapa yang salah dan harus bertanggungjawab, semua pihak stake holder yang berkepentingan di dunia sepakbola harus intropeksi, jika atmosfer sepakbola kita menjadi kondusif, aman, sehat dan kompetitif.

Menurut penulis, yang harus instropeksi duluan adalah pihak:

1. PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia)

PSSI sebagai rumah besar olahraga bola di seluruh Indonesia, harus melakukann instropeksi duluan. Apa yang harus dibenahi ?

Terkait atran main penyelenggaraaan pertandingan. Harus ada kejelasan jumlah supporter yang masuk, waktu penyelenggaraan dan aturan main penanganan terkait penjagaan pertandingan. 

Berapa orang dari pihak kepolisian, berapa orang dari pihak TNI atau pengamanan dari panitia Lokal Non TNI dan Polisi. Selain itu harus ada perjanjian tertulis dan Pakta damai yang harus ditandatangani oleh pihak pengurus klub, perwakilan supporter dan pihak pemerintah daerah penyelenggara. 

Selain itu, PSSI selaku Pembina Klub di Indonesia harus melakukan pembinaan yang ketat, terstruktur dan terarah kepada semua klub yang ada di Indonesia. Klub sebagai entitas yang dibina harus membuat Pakta Integritas terkait keamanan, kenyamanan, dan keselamatan para supporter yang yang klubnya berlahga, bukan anya supportenya sendiri, tetapi juga supporter lawan.

2. Klub Sepak Bola. 

Sebetulnya, kalau kita boleh jujur, sebetulnya Klublah yang paling punya kepentingan terkait kondusifnya iklim sepakbola.  Klub sebagai pelaku  utama harus juga melakukan pembinaan terhadap komunitas supporternya. 

Klub bahkan harus menyisihkan anggaran untuk kegiatan santunan dan pertemuan pertemuan dengan komunitas (supporter) lain  untuk menjaga kerukunan dan perdamaian. Acara acara NOBAR (Nonton Bareng) antara supporter klub yang berlaga menjadi suatu keharusan yang harus digalakkan oleh Klub Klub.

3. Pihak Kepolisian

Kepolisian sebagai Garda terdepan penanganan KAMTIBMAS, menjadi unsur sentral dalam mengamankan dan mengkondusifkan suatu laga sepakbola. Tentunya pihak Kepolisian harus bekerjasama dengan pihak Panitia Lokal, terkait Jumlah Penontot, Tiket yang beredar dan karakteristik Suporter suatu klub. Dengan data data yang ada, pihak kepolisian menentukan berapa jumlah personel yang diterjunkan, alat alat apa yang akan dipakai jika terjadi chaos, model pengamanan yang bagai mana yang mau diterapkan, sampai pola koordinasi yang akan dilakukan dan dengan pihak pihak mana.

4. Panitia Lokal

Secara umum, Panitia Lokal adalah pihak yang paling bertanggungjawab terkait sebelum, saat dan sesudah laga. Panitia Lokal harus cermat dalam menghitung Jumlah Tiket yang beredar, Jumlah Penonton dan Kapasitas Stadiun. 

Termasuk mengatur, pintu pintu darurat yang akan digunakan jika terjadi Chaos. Jangan ada pihak Panitia Lokal yang bermain belakang, dengan membagikan tiket tanpa terdata, karena akan menyebabkan data yang nggak valid, sehi9ngga menyebabkan over kapasitas. 

Panitia Lokal juga harus disiplin terkait permintaan pihak Keamanan akan aspek aspek keamanan yang diperlukan. Dan satu mlagi, hal sepele yang ini kadang diabaikan yaitu kondisi penonto. 

Penonton yang masuk ke stadion harus kondisi ehat, tidak terpengaruh alkohol atau narkoba. Harus ada chek kesehatan, sebab meskipun hanya laga sepakbola, tetapi dengan kondisi yang terpengaruh alkohol akan membahayakan orang lain.

5. Komunitas Supporter

Sebagai pendukung sebuah klub, sudah selayaknya mempunyai jiwa besar untuk menerima hasil petandingan, apapun itu. Penguus Komunitas harus melakukan pembinaa, tidak nhanya pembinaan dalam hal loyalitas klub, tetapi juga loyalitas keselamatan dan perdamaian. Pengurus Komunitas Supporter sebagai perpanjangan klub, setiap saat harus menjalin komunikasi dengan komunitas lain. 

Bahkan di saat akan berlaga, pengurus antar komunitas suporter harus saling bertemu untuk membicarakan langkah lang yang akan dibuat jika terjadi chaos. Pengurus Komunitas harus membantu pihak panitia lokal untuk mengamankan anggotanya yang akan masuk stadion dengan sweeping benda yang dibawa, kondisi kesehatan (terpengaruh alkohol atau tidak ), bahkan edukasi untuk supporternya yang dibawah umur

Terlepas dari korban jiwa yang begitu banyak, mari kita semua Bangsa Indonesia kembali menata diri masing masing untuk saling mengendalikan diri, tidak arogan dan menanamkan rasa cinta dengan sesama. Sebab apapun situasinya yang menjadi korban adalah saudara kita sendiri

Terakhir penulis memberi pesan kepada Supporter PERSEBAYA dan Warga Surabaya untuk juga ikut sejenak mendoakan saudara saudara kita yang menjadi Korban Tragedi Kanjuruhan. 

Kemenangan PERSEBAYA menjadi duka bagi korban Tragedi. Mari kita semua para Supporter Sepakbola dari Sabang Sampai Merauke untuk menundukkan Kepala Sejenak sebagai Bukti bahwa kita juga tetap CINTA AREMANIA dan AREMANITA, walaupun seragam kita berbeda. Damai Negeriku, Damai Sepakbola Indonesia, Maju untuk Dunia Sepakbola.

#WongNdeso

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun